Palu (Antaranews Sulteng) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan bahwa pemerintah akan merekonstruksi Jembatan Kuning (Jembatan IV) di Sungai Palu yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018.
"Lagi diteliti, mau ditempatkan dimana (jembatan baru nanti - red)," katanya kepada wartawan di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Rabu.
Menteri PUPR dan rombongan tiba di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini dengan pesawat khusus pada Rabu, sekitar pukul 14.00 Wita.
Setelah meninjau hunian sementara korban gempa di Kelurahan Petobo dan Balaroa serta Jembatan Kuning di Pantai Talise, muara Sungai Palu, menteri kembali ke Jakarta.
Menurut dia, Jembatan Kuning yang telah menjadi ikon Kota Palu itu rusak karena tsunami. Indikasinya adalah kerangka jembatan itu menggelimpang ke hulu saat terkena arus, sementara fondasinya masih tegar, tidak bergerak sama sekali.
"Jadi kita mau lihat dulu apakah tetap di situ ataukah mau direlokasi," ujarnya.
Ditanya soal desain jembatan baru nanti apakah akan tetap sama seperti yang roboh itu karena telah menjadi ikon Kota Palu, menteri mengatakan bisa saja disainnya sama.
"Tapi disain itu kan aspek tekstural tapi konstruksinya akan tetap jembatan.," ujarnya singkat.
Ditanya soal bangunan-bangunan kosong, menteri mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan audit teknis yang diharapkan bisa selesai dalam dua pekan ke depan.
"Kalau auditnya sudah selesai, maka rumah-rumah itu akan ditempeli stiker yang menyebutkan apakah bangunan atau rumah bersangkutan masih bisa digunakan atau tidak," ujarnya.
Pekerja memotong besi Jembatan Kuning yang ambruk diterjang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/10/2018). Jembatan yang menjadi ikon Kota Palu itu akan direkonstruksi dari tempat ambruknya agar tidak menghalangi arus sungai yang berada di bawahnya. (Antaranews Sulteng/Basri Marzuki)
"Lagi diteliti, mau ditempatkan dimana (jembatan baru nanti - red)," katanya kepada wartawan di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Rabu.
Menteri PUPR dan rombongan tiba di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini dengan pesawat khusus pada Rabu, sekitar pukul 14.00 Wita.
Setelah meninjau hunian sementara korban gempa di Kelurahan Petobo dan Balaroa serta Jembatan Kuning di Pantai Talise, muara Sungai Palu, menteri kembali ke Jakarta.
Menurut dia, Jembatan Kuning yang telah menjadi ikon Kota Palu itu rusak karena tsunami. Indikasinya adalah kerangka jembatan itu menggelimpang ke hulu saat terkena arus, sementara fondasinya masih tegar, tidak bergerak sama sekali.
"Jadi kita mau lihat dulu apakah tetap di situ ataukah mau direlokasi," ujarnya.
Ditanya soal desain jembatan baru nanti apakah akan tetap sama seperti yang roboh itu karena telah menjadi ikon Kota Palu, menteri mengatakan bisa saja disainnya sama.
"Tapi disain itu kan aspek tekstural tapi konstruksinya akan tetap jembatan.," ujarnya singkat.
Ditanya soal bangunan-bangunan kosong, menteri mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan audit teknis yang diharapkan bisa selesai dalam dua pekan ke depan.
"Kalau auditnya sudah selesai, maka rumah-rumah itu akan ditempeli stiker yang menyebutkan apakah bangunan atau rumah bersangkutan masih bisa digunakan atau tidak," ujarnya.