Palu (antarasulteng.com) - Para siswa SD dan SMP korban gempa bumi di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga kini masih belajar di tenda dan rumah dinas guru di wilayah itu.
Merry (32), seorang guru SD Desa Tomado, Kecamatan Lindu di Kota Palu, Jumat, membenarkan para pelajar sampai sekarang masih belajar di tenda-tenda dan sebagian lagi di rumah dinas guru karena sekolah mereka masih sedang dipernbaiki, akibat diterjang gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter pada 18 Agustus 2012.
Ia mengatakan akibat gempa itu bangunan sekolah mengalami kerusakan parah, sehingga memerlukan waktu cukup lama memperbaikinya.
Hingga kini pemerintah setempat, bati memperbaiki untuk sementara agar bisa digunakan secepatnya.
Perbaikan berjalan lamban karena seluruh material yang dibutuhkan seperti seng, besi dan semen harus didatangkan dari Kota Palu.
"Itupun hanya bisa diangkut menggunakan kendaraan roda dua karena jalan selama ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat," tuturnya.
Merry menambahkan pemerintah pusat dan daerah kini sementara memperlebar akses jalan ke Lindu, sehingga kelak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Sekretaris Camat Lindu Agustinus Djaru secara terpisah mengatakan saat ini pekerjaan pelebaran jalan dari Desa Sadaunta Kecamatan Kulawi menuju Desa Anca Kecamatan Lindu sudah selesai dikerjakan.
"Tetapi belum bisa dilewati mobil karena masih harus dilakukan pengerasan," ucapnya.
Pemerintah membuka akses jalan agar bisa dilewati mobil demi kepentingan masyarakat, menyusul wilayah tersebut pada pertengahan 2012 dilanda gempa bumi yang mengakibatkan ratusan rumah penduduk, sejumlah sarana ibadah dan pendidikan rusak.
Kecamatan Lindu berada dalam Kawasan Taman Nasional Lore-Lindu (TNLL). Akses jalan menuju Lindu melintasi kawasan hutan TNLL, sehingga perlu mendapat pengawasan ketat.
Ia juga mengaku hingga kini siswa-siswi SD dan SMP di kecamatan itu masih belajar di tenda-tenda darurat dan juga rumah dinas guru karena gedung sekolah mereka masih diperbaiki. (BK03)
Merry (32), seorang guru SD Desa Tomado, Kecamatan Lindu di Kota Palu, Jumat, membenarkan para pelajar sampai sekarang masih belajar di tenda-tenda dan sebagian lagi di rumah dinas guru karena sekolah mereka masih sedang dipernbaiki, akibat diterjang gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter pada 18 Agustus 2012.
Ia mengatakan akibat gempa itu bangunan sekolah mengalami kerusakan parah, sehingga memerlukan waktu cukup lama memperbaikinya.
Hingga kini pemerintah setempat, bati memperbaiki untuk sementara agar bisa digunakan secepatnya.
Perbaikan berjalan lamban karena seluruh material yang dibutuhkan seperti seng, besi dan semen harus didatangkan dari Kota Palu.
"Itupun hanya bisa diangkut menggunakan kendaraan roda dua karena jalan selama ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat," tuturnya.
Merry menambahkan pemerintah pusat dan daerah kini sementara memperlebar akses jalan ke Lindu, sehingga kelak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Sekretaris Camat Lindu Agustinus Djaru secara terpisah mengatakan saat ini pekerjaan pelebaran jalan dari Desa Sadaunta Kecamatan Kulawi menuju Desa Anca Kecamatan Lindu sudah selesai dikerjakan.
"Tetapi belum bisa dilewati mobil karena masih harus dilakukan pengerasan," ucapnya.
Pemerintah membuka akses jalan agar bisa dilewati mobil demi kepentingan masyarakat, menyusul wilayah tersebut pada pertengahan 2012 dilanda gempa bumi yang mengakibatkan ratusan rumah penduduk, sejumlah sarana ibadah dan pendidikan rusak.
Kecamatan Lindu berada dalam Kawasan Taman Nasional Lore-Lindu (TNLL). Akses jalan menuju Lindu melintasi kawasan hutan TNLL, sehingga perlu mendapat pengawasan ketat.
Ia juga mengaku hingga kini siswa-siswi SD dan SMP di kecamatan itu masih belajar di tenda-tenda darurat dan juga rumah dinas guru karena gedung sekolah mereka masih diperbaiki. (BK03)