Beijing (antarasulteng.com) - China, Jumat, menutup laman majalah pro-reformis terkemuka, tampaknya karena majalah itu menerbitkan sebuah artikel yang menyerukan reformasi politik dan pemerintah konstitusi, yang merupakan topik sensitif untuk Partai Komunis.
        
"Yanhuang Chunqiu" (Cina Dalam Sejarah) adalah majalah yang berpengaruh di Beijing. Majalah itu  menampilkan esai dari para pensiunan pejabat reformis."
   
Dalam pesan yang ditayangkan di laman mikroblog resminya di Weibo Sina, majalah itu mengatakan bahwa pihaknya telah diberitahu pada Kamis jika pendaftaran situs itu telah dibatalkan. Majalah itu juga mengatakan bahwa pihaknya tidak memperoleh pemberitahuan mengenai alasan pembatalan.
        
"Majalah ini berusaha untuk mengetahui detil (dari permasalahan)," katanya.
        
Wu Si, pemimpin redaksi majalah, tidak menjawab permintaan untuk memberikan komentar.
        
Upaya untuk membuka laman (www.yhcqw.com) memunculkan gambar kartun polisi yang memegang lencana dan pesan bahwa laman tersebut telah ditutup.
        
Namun, artikel yang tampaknya telah menyinggung (badan) sensor, yang ditulis dalam bentuk pesan tahun baru, masih muncul di microblog majalah tersebut.
        
"Selama lebih dari 30 tahun reformasi, pelanggaran yang disebabkan oleh reformasi politik yang tertinggal dari reformasi ekonomi telah makin terlihat setiap harinya, dan faktor instabilitas sosial secara bertahap terakumulasi. Mempromosikan reformasi sistem politik adalah tugas yang mendesak," kata artikel itu. (Ant/Rtr)

Pewarta :
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2024