Kuta (ANTARA) - Toyota diminta membuat kendaraan tujuh penumpang, Avanza, berbasis teknologi hibrid (hybrid electric vehicle/HEV) untuk mendukung pengembangan mobil listrik (electrified vehicle) di Indonesia.
Hal itu mengemuka dari para akademisi saat pemaparan Laporan Akhir Fase II Riset Komprehensif Electrified Vehicle, yang melibatkan enam perguruan tinggi, di Jimbaran, Bali, Rabu.
"Bisa gak Toyota masuk ke segmen middle low, supaya mobil hibrid jangan dianggap mewah," kata Ketua Tim Teknis Mobil Listrik Nasional (Molina) Agus Purwadi.
Ia mengatakan pengembangan mobil listrik baik berteknologi hibrid, plug in hybrid, maupun full listrik (battery electric vehicle/BEV), sebaiknya untuk kendaraan yang paling banyak digunakan agar tujuan pengurangan emisi karbon dan BBM bisa tercapai.
"Toyota Prius (hybrid) walaupun bagus, tidak cocok untuk pasar Indonesia, harganya middle up. Indonesia itu yang sejuta umat, seperti Toyota Avanza, Honda Brio, dan lain-lain," kata dosen Teknik Elektro ITB itu.
Menurut dia, bila Toyota Avanza yang merupakan mobil terlaris itu di Indonesia disematkan teknologi hibrid, maka pasti banyak peminatnya, dan dampaknya juga signifikan terhadap pengurangan emisi dan konsumsi BBM.
Hal senada dikemukakan pengamat dari LPEM Universitas Indonesia (UI) Riyanto. Menurut dia, seiring dengan perkembangan teknologi baterai dan masifnya penggunaan mobil listrik di dunia, harga baterai - yang saat ini merupakan komponen cukup besar dalam struktur biaya mobil listrik - bakal turun.
Apalagi baru pada 2025 Indonesia menargetkan 20 persen dari produksi mobil secara nasional adalah mobil berbasis listrik
atau terelektrifikasi, yang salah satunya mobil hibrid.
"Pada saat itu, harga produksi baterai yang kini sekitar 200 dolar AS per kWh, mungkin sudah turun sekitar 100-an dolar per kWh," kata Riyanto yang ikut menjadi tim riset mobil terelektrifikasi yang digagas Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ristek dan Dikti.
Pada riset mobil terelektrifikasi yang dilakukan enam perguruan tinggi itu (UI, ITB, UGM, ITS, UNS, dan Universitas Andalas) Toyota Indonesia mendukung penelitian dengan menyediakan enam sedan Prius Hybrid, enam Prius Plug in Hybrid, dan Corolla.
Baca juga: TAM luncurkan Toyota C-HR hybrid pekan depan
Baca juga: Toyota tidak naikkan harga Avanza dan Veloz baru
Hal itu mengemuka dari para akademisi saat pemaparan Laporan Akhir Fase II Riset Komprehensif Electrified Vehicle, yang melibatkan enam perguruan tinggi, di Jimbaran, Bali, Rabu.
"Bisa gak Toyota masuk ke segmen middle low, supaya mobil hibrid jangan dianggap mewah," kata Ketua Tim Teknis Mobil Listrik Nasional (Molina) Agus Purwadi.
Ia mengatakan pengembangan mobil listrik baik berteknologi hibrid, plug in hybrid, maupun full listrik (battery electric vehicle/BEV), sebaiknya untuk kendaraan yang paling banyak digunakan agar tujuan pengurangan emisi karbon dan BBM bisa tercapai.
"Toyota Prius (hybrid) walaupun bagus, tidak cocok untuk pasar Indonesia, harganya middle up. Indonesia itu yang sejuta umat, seperti Toyota Avanza, Honda Brio, dan lain-lain," kata dosen Teknik Elektro ITB itu.
Menurut dia, bila Toyota Avanza yang merupakan mobil terlaris itu di Indonesia disematkan teknologi hibrid, maka pasti banyak peminatnya, dan dampaknya juga signifikan terhadap pengurangan emisi dan konsumsi BBM.
Hal senada dikemukakan pengamat dari LPEM Universitas Indonesia (UI) Riyanto. Menurut dia, seiring dengan perkembangan teknologi baterai dan masifnya penggunaan mobil listrik di dunia, harga baterai - yang saat ini merupakan komponen cukup besar dalam struktur biaya mobil listrik - bakal turun.
Apalagi baru pada 2025 Indonesia menargetkan 20 persen dari produksi mobil secara nasional adalah mobil berbasis listrik
atau terelektrifikasi, yang salah satunya mobil hibrid.
"Pada saat itu, harga produksi baterai yang kini sekitar 200 dolar AS per kWh, mungkin sudah turun sekitar 100-an dolar per kWh," kata Riyanto yang ikut menjadi tim riset mobil terelektrifikasi yang digagas Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ristek dan Dikti.
Pada riset mobil terelektrifikasi yang dilakukan enam perguruan tinggi itu (UI, ITB, UGM, ITS, UNS, dan Universitas Andalas) Toyota Indonesia mendukung penelitian dengan menyediakan enam sedan Prius Hybrid, enam Prius Plug in Hybrid, dan Corolla.
Baca juga: TAM luncurkan Toyota C-HR hybrid pekan depan
Baca juga: Toyota tidak naikkan harga Avanza dan Veloz baru