Palu (ANTARA) - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar berencana  memfasilitasi sarana dan prasarana usaha petani garam rakyat atau tradisional pascabencana di pantai Talise Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Kepala BPSPL Makassar R Andry Indryasworo Sukmoputro saat berkunjung ke pemerintah Kota Palu, Selasa mengatakan pertemuan itu langkah awal sebagai upaya rembuk daerah dalam rangka fasilitasi sarana dan prasarana petani garam rakyat di kawasan Teluk Palu, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore.

"Kita ingin kualitas produksi garam tradisional Palu lebih bagik agar memiliki nilai jual tinggi," kata Andry.

Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Palu yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat beserta para pejabat BPSPL Makassar.

Baca juga : Lahan gaarm belum berproduksi

Menperin Airlangga dorong peningkatan kualitas garam petani


Saat bencana dahsyat melanda ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, kawasan pergaraman pantai Talise ikut diterjang tsunami, akibatnya seluruh lahan tersebut dan infrastrukturnya rusak parah.

Pascabencana 28 September 2018, petani garam Talise kembali mengolah lahan mereka memanfaatkan fasilitas yang terisi dengan segala keterbatasan sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Asisten Bidang Administrasi Umum Imran Lataha mengapresiasi rencana pihak BPSPL Makassar membantu petani garam Palu, guna mendukung peningkatan produksi.

"Saya kira ini hal positif yang perlu mendapat dukungan pemerintah setempat. BPSPL Makassar memberikan pendampingan dan memfasilitasi para petani garam talise, Palu, " ujar Imran yang juga mantan Inspektur Inspektorat Kota Palu.

Dia menilai, kehadiran BPSPL Makassar sangat membantu dan diharapkan lahan petani garam Talise bisa memberikan dampak perubahan nyata untuk kelangsungan perekonomian masyarakat setempat.

Disamping itu, diharapkan juga dapat meningkatkan produksi garam berkualitas termasuk wadah yang bisa memasarkan produk tersebut melalui koperasi.

"Di sisi lain, lokasi penggaraman talise dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata, karena lahan garam itu satu-satunya yang masih bertahan hingga saat ini, " tutur Imran.

Pewarta : Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024