Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menargetkan produksi padi ladang pada tahun ini sebesar 10.230 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun yang dihubungi, Rabu mengatakan, pemerintah menargetkan luas tanam padi ladang Parigi Moutong sekitar 3.295 hektare dan luas panen 3.138 hektare dengan produktivitas sebanyak 3,26 ton per hektare.
"Target produksi padi ladang sebagai upaya pemerintah meningkatkan jumlah produksi pangan di kabupaten tersebut untuk mendukung swasembada pangan nasional. Parigi Moutong salah satu daerah di Sulawesi Tengah sebagai sentra pangan, untuk mendukung semua itu maka subsektor potensial perlu di manfaatkan," ujar Nelson.
Menurut dia, sistem pertanian nonsawah sudah saatnya dikembangkan di daerah itu meskipun siklus atau masa panen lebih lama dibanding padi sawah. Di satu sisi manfaat padi ladang tidak memerlukan perawatan menggunakan pupuk dan pestisida berbahan kimia sehingga petani lebih hemat pengalokasian anggaran produksi.
Pertumbuhan padi ladang berjalan secara alami, di samping itu menggelorakan kembali budaya masyarakat yang sejak dulu sudah menganut sistem pertanian organik karena prosesnya diolah secara tradisional dan beras yang dihasilkan sudah tentu berkualitas serta bebas dari bahan kimia.
Padi gogo atau padi ladang dikembangkan masyarakat khususnya daerah-daerah pegunungan yang tidak memiliki sumber air memadai disamping mereka mengolah sektor perkebunan cengkeh dan tanaman produktif lainnya.
"Secara kuantitas ketersediaan lahan padi ladang terpaut jauh dengan jumlah areal persawahan, namun itu tidak menjadi soal karena memang pengelolaan dilakukan secara arif karena lahannya berdampingan dengan kawasan hutan," tutur Nelson yang juga mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Parigi Moutong.
Pengembangan padi ladang sejalan dengan harapan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, yang mana di era kekinian justru pertanian organik terus didorong sebagai sistem pertanian nonkimiawi, sehingga dinilai menjadi konsekuensi kebijakan pemerintah daerah perlu meningkatkan luas tanaman.
Baca juga: Sulteng kembangkan budidaya padi ladang
Baca juga: Parigi Moutong targetkan luas tanam padi menjadi 4.833 ha
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun yang dihubungi, Rabu mengatakan, pemerintah menargetkan luas tanam padi ladang Parigi Moutong sekitar 3.295 hektare dan luas panen 3.138 hektare dengan produktivitas sebanyak 3,26 ton per hektare.
"Target produksi padi ladang sebagai upaya pemerintah meningkatkan jumlah produksi pangan di kabupaten tersebut untuk mendukung swasembada pangan nasional. Parigi Moutong salah satu daerah di Sulawesi Tengah sebagai sentra pangan, untuk mendukung semua itu maka subsektor potensial perlu di manfaatkan," ujar Nelson.
Menurut dia, sistem pertanian nonsawah sudah saatnya dikembangkan di daerah itu meskipun siklus atau masa panen lebih lama dibanding padi sawah. Di satu sisi manfaat padi ladang tidak memerlukan perawatan menggunakan pupuk dan pestisida berbahan kimia sehingga petani lebih hemat pengalokasian anggaran produksi.
Pertumbuhan padi ladang berjalan secara alami, di samping itu menggelorakan kembali budaya masyarakat yang sejak dulu sudah menganut sistem pertanian organik karena prosesnya diolah secara tradisional dan beras yang dihasilkan sudah tentu berkualitas serta bebas dari bahan kimia.
Padi gogo atau padi ladang dikembangkan masyarakat khususnya daerah-daerah pegunungan yang tidak memiliki sumber air memadai disamping mereka mengolah sektor perkebunan cengkeh dan tanaman produktif lainnya.
"Secara kuantitas ketersediaan lahan padi ladang terpaut jauh dengan jumlah areal persawahan, namun itu tidak menjadi soal karena memang pengelolaan dilakukan secara arif karena lahannya berdampingan dengan kawasan hutan," tutur Nelson yang juga mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Parigi Moutong.
Pengembangan padi ladang sejalan dengan harapan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, yang mana di era kekinian justru pertanian organik terus didorong sebagai sistem pertanian nonkimiawi, sehingga dinilai menjadi konsekuensi kebijakan pemerintah daerah perlu meningkatkan luas tanaman.
Baca juga: Sulteng kembangkan budidaya padi ladang
Baca juga: Parigi Moutong targetkan luas tanam padi menjadi 4.833 ha