Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp7,05 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp29,02 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif yang ditentukan sebelumnya.
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS04032020 mencapai Rp1,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,91964 persen dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 4 Maret 2020 sebesar Rp10,62 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,90625 persen dan tertinggi 6,15625 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56875 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp7,79 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,5 persen dan tertinggi 6,875 persen.
Untuk seri PBS019, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,94731 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini mencapai Rp5,38 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,90625 persen dan tertinggi 7,125 persen.
Untuk seri PBS021, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,39956 persen dan tingkat imbalan 8,5 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2026 ini mencapai Rp0,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,3125 persen dan tertinggi 7,625 persen.
Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,01971 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp1,61 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,9375 persen dan tertinggi 8,375 persen.
Untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,28266 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini mencapai Rp2,6315 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,59375 persen.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif yang ditentukan sebelumnya.
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS04032020 mencapai Rp1,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,91964 persen dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 4 Maret 2020 sebesar Rp10,62 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,90625 persen dan tertinggi 6,15625 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56875 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp7,79 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,5 persen dan tertinggi 6,875 persen.
Untuk seri PBS019, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,94731 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini mencapai Rp5,38 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,90625 persen dan tertinggi 7,125 persen.
Untuk seri PBS021, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,39956 persen dan tingkat imbalan 8,5 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2026 ini mencapai Rp0,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,3125 persen dan tertinggi 7,625 persen.
Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,01971 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp1,61 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,9375 persen dan tertinggi 8,375 persen.
Untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,28266 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini mencapai Rp2,6315 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,59375 persen.