Parigi (ANTARA) - Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TNI Angkatan Darat yang dikepalai Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kepala Staf Angkatan Darat Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo berharap anak-anak di desa sasaran TMMD ke-106 di Parigi Moutong tidak ada yang putus sekolah.

"Meskipun desa yang menjadi sasaran program kemanunggalan berada di wilayah terpencil anak-anak usia sekolah harus tetap mengenyam pendidikan formal," kata Gathut saat mengunjungi lokasi TMMD di sejumlah desa sasaran di Kecamatan Tinombo, Parigi Moutong, Selasa. 

Dia menginginkan, meski jarak tempuh dan medan yang sulit dari Desa Patingke dan Ogoalas ke ibu kota kecamatan tidak ada anak-anak putus sekolah, sebab pendidikan adalah investasi masa depan.

Dia berharap, anak-anak di desa terpencil tidak hanya sebatas mengenyam pendidikan Sekolah Tingkat Atas (SMA) sederajat, bila perlu hingga perguruan tinggi agar masa depan mereka cerah dan bisa membangun daerah ini lebih maju. 

"Pemerintah sudah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan formal, bagi masyarakat miskin ada kebijakan khusus pemerintah. Kita dorong anak-anak agar tetap sekolah," katanya.

Dia menjelaskan, kedatangan Tim Wasev TNI melihat secara dekat pelaksanaan program TMMD. 

Baca juga : Waaster Kasad: Sasaran TMMD Parigi Moutong sesuai harapan Mabes TNI

Program kemanunggalan yang dibawa TNI sebagai upaya membantu masyarakat di wilayah-wilayah terisolir agar mereka lebih berkembang serta memajukan desa. 

"Setiap desa kami sudah tempatkan Babinsa termasuk desa tersulit. Tugas Babinsa bekerja sama dengan kepala desa dan mereka menjadi garda terdepan TNI," kata Gathut. 

Dandim 1306/Donggal Kolonel Inf Widya Prasetyo mengatakan program pembangunan saat ini sebagai wujud bhakti TNI kepada rakyat yang mendepankan azas humanis. 

"Saya berterimakasih kepada masyarakat setempat karena sudah membuka diri dan menerima kami hadir di sini untuk bekerja sama membangun desa," ujar Widya.*** 

Pewarta : Moh. Ridwan
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024