Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap bekerja sama dengan Asia Pacific Alliance for Disaster Management (A-PAD) Korea membangun sebanyak 71 unit hunian terpadu atau ICS untuk penyintas gempa dan tsunami Palu di Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Sigi, Sulawesi Tengah.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, dijelaskan pembangunan kompleks tersebut dimulai dibangun pada 25 Januari itu dikawal langsung oleh A-PAD Korea. Hunian terpadu itu merupakan buah kedermawanan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Community Chest of Korea (CCK).
Perwakilan Global Philanthropy Network (GPN) – ACT, Amir Firdaus, mengatakan kolaborasi ACT dan A-PAD dalam pembangunan hunian terjalin karena kesamaan visi.
A-PAD merupakan organisasi internasional yang juga berfokus pada manajemen kebencanaan.
"A-PAD merupakan organisasi global yang berfokus pada penanganan bencana, baik saat tanggap darurat maupun pemulihan," kata Amir.
Hal itu diimplementasikan menjadi pembangunan sebuah kompleks hunian nyaman terpadu. Menurut Amir, wilayah Biromaru dipilih karena masih banyak penyintas setempat yang belum memiliki tempat tinggal layak.
"Banyak dari masyarakat yang keadaan ekonominya terbatas. Harta satu-satunya, rumah, ketika gempa terjadi habis sudah. Di situlah kami mendengarkan masukan dari masyarakat bahwa masih banyak yang perlu diakomodasi kebutuhan tempat tinggalnya," kata Amir.
Penentuan lokasi itu pun tidak lepas dari koordinasi pemerintah Sigi dan ACT Cabang Sulawesi Tengah (Sulteng).
Selain bantuan tempat tinggal, A-PAD juga memberikan sejumlah bantuan di tahap tanggap darurat seperti keperluan sanitasi dan logistik kepada para penyitas bencana.
Amir mengatakan, ACT dan A-PAD terus diikhtiarkan untuk memberikan bantuan terbaik bagi korban bencana di Palu.
A-PAD Korea Heechul Park mengatakan bantuan untuk penyintas bencana di Desa Mpanau, Sigi tidak hanya sebatas tempat tinggal, tetapi juga menunjang sejumlah fasilitas pendukung.
"Kami berpikir untuk menambahkan kipas di setiap unit. Kami juga akan menanam pohon dan membuat taman di kompleks hunian," terang Heechul.
Ia juga mengatakan A-PAD mencanangkan program pemberdayaan masyarakat untuk penyintas bencana di Sigi.
A-PAD pun telah beberapa kali berkolaborasi dengan ACT dalam penanganan bencana alam di Indonesia, seperti gempa Lombok dan tsunami Selat Sunda.
A-PAD juga melakukan edukasi terkait mitigasi bencana di sejumlah sekolah di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kepala ACT: Pengungsi bencana Sulteng diimbau jaga dan rawat ICS
Baca juga: ACT memenuhi kebutuhan air warga Sulteng
Baca juga: Bhakti ACT pulihkan Pasigala pascabencana
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, dijelaskan pembangunan kompleks tersebut dimulai dibangun pada 25 Januari itu dikawal langsung oleh A-PAD Korea. Hunian terpadu itu merupakan buah kedermawanan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Community Chest of Korea (CCK).
Perwakilan Global Philanthropy Network (GPN) – ACT, Amir Firdaus, mengatakan kolaborasi ACT dan A-PAD dalam pembangunan hunian terjalin karena kesamaan visi.
A-PAD merupakan organisasi internasional yang juga berfokus pada manajemen kebencanaan.
"A-PAD merupakan organisasi global yang berfokus pada penanganan bencana, baik saat tanggap darurat maupun pemulihan," kata Amir.
Hal itu diimplementasikan menjadi pembangunan sebuah kompleks hunian nyaman terpadu. Menurut Amir, wilayah Biromaru dipilih karena masih banyak penyintas setempat yang belum memiliki tempat tinggal layak.
"Banyak dari masyarakat yang keadaan ekonominya terbatas. Harta satu-satunya, rumah, ketika gempa terjadi habis sudah. Di situlah kami mendengarkan masukan dari masyarakat bahwa masih banyak yang perlu diakomodasi kebutuhan tempat tinggalnya," kata Amir.
Penentuan lokasi itu pun tidak lepas dari koordinasi pemerintah Sigi dan ACT Cabang Sulawesi Tengah (Sulteng).
Selain bantuan tempat tinggal, A-PAD juga memberikan sejumlah bantuan di tahap tanggap darurat seperti keperluan sanitasi dan logistik kepada para penyitas bencana.
Amir mengatakan, ACT dan A-PAD terus diikhtiarkan untuk memberikan bantuan terbaik bagi korban bencana di Palu.
A-PAD Korea Heechul Park mengatakan bantuan untuk penyintas bencana di Desa Mpanau, Sigi tidak hanya sebatas tempat tinggal, tetapi juga menunjang sejumlah fasilitas pendukung.
"Kami berpikir untuk menambahkan kipas di setiap unit. Kami juga akan menanam pohon dan membuat taman di kompleks hunian," terang Heechul.
Ia juga mengatakan A-PAD mencanangkan program pemberdayaan masyarakat untuk penyintas bencana di Sigi.
A-PAD pun telah beberapa kali berkolaborasi dengan ACT dalam penanganan bencana alam di Indonesia, seperti gempa Lombok dan tsunami Selat Sunda.
A-PAD juga melakukan edukasi terkait mitigasi bencana di sejumlah sekolah di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kepala ACT: Pengungsi bencana Sulteng diimbau jaga dan rawat ICS
Baca juga: ACT memenuhi kebutuhan air warga Sulteng
Baca juga: Bhakti ACT pulihkan Pasigala pascabencana