Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengutuk keras segala bentuk pelecehan seksual baik dari atasan, manager, rekan kerja atau bahkan penumpang terhadap pegawai perempuan BUMN dan seluruh wanita Indonesia.

"Saya mengutuk keras atasan yang mengambil keuntungan dari para pegawai perempuan dengan cara-cara yang tidak profesional, manager pada teamnya, penumpang kepada pramugari atau teman yang sekedar iseng," ujar Erick Thohir di Jakarta, Minggu malam.

Erick menegaskan bahwa pelecehan seksual merupakan tindak kejahatan, dan harus segera dihentikan pada saat ini juga.

"Karena kekerasan dan pelcehan seksual adalah penghinaan terhadap dasar kemanusiaan," katanya.

Dalam pidatonya di acara bertema Kerja Profesional tanpa Pelecehan Seksual di BUMN, Menteri BUMN tersebut mengajak semua pegawai perempuan BUMN dan seluruh wanita Indonesia untuk berani melawan pelecehan seksual.

"Saya mengajak kita semua untuk tidak diam, untuk berani bergerak, untuk berani menghentikan segala tindakan dan upaya yang bertujuan merendahkan martabat perempuan," ujar Erick Thohir.

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara bertema Kerja Profesional tanpa Pelecehan Seksual di BUMN dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada Minggu (22/12).

Acara yang digelar oleh Kementerian BUMN tersebut dihadiri oleh kurang lebih 500 pegawai wanita dari berbagai perusahaan BUMN mulai dari Garuda Indonesia hingga PLN.

Sebagian besar pegawai BUMN dari kaum hawa tersebut ada yang mengenakan busana kasual hingga seragam perusahaan BUMN tempat mereka bekerja.

Selain dihadiri oleh Menteri BUMN, turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.

Baca juga: Selain dirut, Menteri BUMN Erick ganti Komisaris Utama dan Direktur Keuangan PLN
Baca juga: Keputusan Menteri BUMN atasi persoalan Jiwasraya dinilai langkah tepat
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir minta karyawan Garuda mundur jika bersalah
Baca juga: Asosiasi Pilot Garuda dukung langkah Menteri BUMN Erick Thohir


Pewarta : Aji Cakti
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024