Jakarta (ANTARA News) - PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan laba bersih sebanyak Rp689 miliar pada semester pertama 2011 naik 113,98 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama senilai Rp322 miliar.

Sekretaris perusahaan PT Timah Rielisa Fitria dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan, naiknya laba perusahaan salah satunya didorong dari harga jual logam timah yang diterima perusahaan selama semester pertama 2011 sebesar 29.541 dolar AS atau lebih tinggi 69 persen dibandingkan harga periode yang sama tahun sebelumnya 17.529 dolar AS.

Ia memaparkan, harga logam timah (LME) tertinggi pada semester I-2011 senilai 33.255 dolar AS per metrik ton (mt) dan terendah sebesar 24.600 dolar AS per mt dengan harga rata-rata sebesar 29.337 dolar AS per mt atau 67 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17.529 dolar As per mt.

"Konsumsi logam timah dunia diperkirakan akan terus naik selama beberapa tahun ke depan, sedangkan konsumsi logam timah dunia pada 2011 diperkirakan dua persen lebih tinggi dari periode yang sama pada 2010," katanya.

Ia mengatakan, perusahaan berupaya meningkatkan pendapatan dengan fokus pada penjualan logam premium dan pengembangan produk hilir. Perusahaan juga berupaya mengurangi ketergantungan pada penambangan darat, dengan cara meningkatkan kapasitas produksi penambangan lepas pantai.

"Saat ini perusahaan tengah membangun kapal keruk jenis Bucket Wheel Dredge (BWD) dengan teknologi yang lebih baik yang dapat mengeruk lebih dalam dibandingkan dengan kapal keruk yang ada yaitu Bucket Line Dredge (BLD) sehingga nantinya diharapkan dapat mendukung rencana perusahaan untuk `go offshore go deeper`," tambahnya.

Ia memaparkan, volume produksi bijih timah dari tambang lepas pantai pada semester pertama adalah sebesar 8.255 ton Sn, menurun sembilan persen dari semester pertama 2010 sebesar 9.085 ton.

Sementara total produksi bijih dari tambang darat menjadi sebesar 9.446 ton Sn meningkat 11 persen dibanding periode yang sama 2010 sebesar 8.503 ton sn.

"Produksi logam timah sampai dengan akhir Juni 2011 sebesar 18.455 mton, sedangkan produksi logam sebesar 19.501 mton," katanya.

Dipaparkan juga, pendapatan konsolidasian PT Timah pada semester I-2011 naik 29 persen menjadi sebesar Rp4,830 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,749 triliun.

Dalam laporan keuangan perseroan dipaparkan, untuk periode yang berakhir 30 Juni 2011, jumlah aktiva tercatat Rp6,528 triliun atau 11 persen lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2010 sebesar Rp5,881 triliun.

"Kenaikan nilai aktiva tersebut juga diiringi dengan kenaikan nilai liabilitas jangka pendek sebesar 32 persen," paparnya.

Ia menambahkan, nilai liabilitas jangka pendek pada 30 Juni 2011 sebesar Rp1,675 triliun dan nilai utang yang sama pada periode 31 Desember 2010 sebesar Rp1,269 triliun.

Sementara pada semester pertama 2011, harga saham timah berfluktuasi pada posisi tertinggi di harga Rp2.925 dan terendah pada posisi Rp2.375 per lembar saham.

"Hingga 30 Juni 2011 harga ditutup Rp2.500 sedikit menurun dibanding harga pembukaan pada awal Januari 2011 sebesar Rp2.850," katanya.

(KR-ZMF/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011