Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Sejumlah pemudik menjadi korban pemalakan di Jalan Lintas Pantai Timur Lampung pada ruas jalan di Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

Suwigyono (50), pemudik asal Tangerang Banten, Kamis, mengaku bersama keluarganya menjadi korban pemalakan oleh dua orang pelaku di Jalan Lintas Pantai Timur (Jalinpatim) tersebut saat menuju Pelabuhan Bakauheni.

"Beberapa pelaku berjaket menghadang dan meminta uang sebesar Rp700.000 dan satu unit telepon genggam," kata dia, saat berada di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Ia mengaku, bersama keluarganya membawa kendaraan Mitshubisi L-300, dan bagian belakangnya dipasang terpal untuk berteduh keluarganya selama perjalanan.

Ketiga orang tersebut awalnya berpura-pura menawarkan jasa pengawalan hingga Pelabuhan Bakauheni.

Ketiganya beralasan jalur Jalinpatim rawan aksi kejahatan pada malam hari. Ketiga pelaku memaksa meminta jasa uang pengawalan sebesar Rp700 ribu dan merampas telepon genggamnya.

"Kami dihadang saat melintas pasar di Desa Pematang Pasir," kata dia lagi.

Selain itu, para pelaku hendak merampas mobil yang dibawanya namun tidak berhasil.

"Kami kehabisan ongkos karena uang yang ada mereka rampas semua," ujarnya lagi.

Sementara Jamin (49), rekan Suwigyono dalam satu rombongannya, juga mengaku dipaksa menyerahkan uang Rp300 ribu, dan karena takut keselamatan keluarganya juga terpaksa memberikan uang itu.

Menurutnya, pihaknya kebingungan untuk melapor ke petugas kepolisian karena tidak ada polisi yang bertugas di titik tersebut, apalagi malam hari dan beberapa pos selanjutnya tidak ada petugas jaga.

"Kami bingung mau lapor kemana. Di pos polisi tidak terlihat ada petugas yang berjaga," kata dia pula.

Ia menambahkan, pihak kepolisian ternyata tidak memberikan jaminan keamanan optimal di sekitar jalur mudik itu, mengingat kenyataannya masih ada korban pemalakan tersebut.

"Ini baru kami berdua yang ketahuan menjadi korban, kemungkinan masih ada korban lain yang tidak diketahui," kata dia pula.

Saat para jurnalis bertemu korban di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, para pelaku yang lain masih mengikuti korban untuk memastikan korban segera menyeberang dan tidak mengadu ke pihak kepolisian setempat.

Namun, para pelaku yang menggunakan dua sepeda motor matik itu kabur, setelah para jurnalis melihat tingkah laku korban yang aneh kemudian mengadu kalau telah menjadi korban pemalakan di jalur Jalinpatim tersebut.

Belum ada tanggapan dari pihak kepolisian setempat atas kasus kriminal itu.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015