Bukittinggi (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak tetap berlanjut tahun depan meski informasi yang berkembang kejuaraan yang masuk kalender UCI itu masih belum ada kejelasan.

"Sudah ada kesepakatan dengan seluruh kepala daerah kabupaten/kota bahwa Tour de Singkarak 2018 tetap ada," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit di sela penutupan kejuaraan di Bukittinggi, Minggu.

Menurut dia, selain sudah ada kesepakatan dengan kabupaten/kota, pihaknya juga tetap menjalin komunikasi dengan Kementerian Pariwisata yang selama ini menjadi pendukung utama kejuaraan yang telah masuk edisi ke sembilan itu.

"Komunikasi terus berjalan. Kementerian Pariwisata tetap bersedia memberikan dukungan," kata Nasrul Abit menambahkan.

Selama Tour de Singkarak berlangsung, banyak kabupaten/kota di Sumatera Barat yang berkembang mulai dari lokasi wisata hingga pendukungnya seperti hotel. Sawahlunto dan Lima Puluh Kota merupakan dua wilayah yang dinilai cukup pesat perkembangannya.

Khusus untuk hotel, perkembangannya dinilai pesat. Pada 2014 tercatat 274 hotel dan homestay sebanyak 5.588 kamar. Sedangkan pada 2016 keberadaan hotel meningkat menjadi 339 dan homestay sebanyak 7.799 kamar.

"Ini tentunya memberikan dampak ekonomi cukup besar bagi masyarakat Sumatera Barat," kata Nasrul Abit menegaskan.

Sementara itu Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengapresiasi terselenggaranya Tour de Singkarak 2017. Pihaknya berharap para pemenang bisa menjadi duta pariwisata Indonesia dengan menceritakan keindahan alam dan budaya Sumatera Barat.

Tour de Singkarak 2017 yang diikuti 108 pebalap dari 19 tim. Dan pebalap Tabriz Shahrdary Team Iran, Khalil Khorshid telah dinobatkan sebagai juara kejuaraan yang masuk edisi ke sembilan itu. Kemenangan tersebut memperpanjang dominasi pebalap Iran di Sumatera Barat.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017