Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan seluruh rumah sakit di Provinsi Banten bergerak menangani korban tsunami Selat Sunda.

"Rumah sakit sudah diperkuat dari seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Banten, diperkuat juga dari RSCM," kata Yurianto saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Tim kesehatan dari seluruh Puskesmas dan dari rumah sakit langsung, menurut dia, juga langsung bergerak menangani korban sejak awal penanganan dampak bencana. Ia juga mengatakan bahwa personel, sarana prasarana, hingga obat-obatan untuk penanganan medis korban bencana sampai saat ini masih mencukupi.

"Karena provinsi ini kuat banget, potensinya kuat. Dalam sisi tenaga, sarana, obat-obatan juga masih sangat cukup. Di Lampung juga sama, kita punya rumah sakit besar, di Palembang yang siap back up," kata Yurianto.

Dia menjelaskan pula bahwa wisatawan dari Jakarta yang menjadi korban bencana sebagian ditangani oleh rumah sakit di luar Provinsi Banten seperti di Jakarta dan Depok.

"Ada beberapa yang dibawa keluar dari Banten karena sebagian besar korban wisatawan Jakarta. Yang cukup besar jumlahnya dari PLN, ternyata asuransinya di-cover di rumah sakit dekat Jakarta," jelas dia.

Menurut Yurianto korban yang menjalani perawatan medis korban yang luka ringan kebanyakan mengalami luka sobek atau luka karena benturan; sementara yang luka berat paling banyak mengalami patah tulang dan sudah mendapat perawatan.

"Untuk spesialis bedah tulang di Provinsi Banten ada 40 orang," kata dia.

Saat ini tim kesehatan bersama tim gabungan yang melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban.

Tsunami pada Sabtu (22/12) malam telah mengakibatkan sedikitnya 281 meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang; serta menyebabkan kerusakan 611 rumah, 69 hotel-vila, 60 warung-toko, dan 420 perahu-kapal di Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin pagi.

BNPB memperkirakan jumlah korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.

Baca juga:
Presiden jenguk korban tsunami di Kecamatan Labuan
Korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda capai 281

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018