Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang memberikan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) kepada tokoh moderasi Islam dunia asal Arab Saudi, Dr Muhammad bin Abdul Karim Al Issa pada bidang Sejarah Peradaban Islam.
Al Issa yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Rabithah Al-Alam Al Islami (RAI) atau Liga Dunia Muslim, diberi gelar kehormatan tersebut oleh UIN Maulana Malik Ibrahim tersebut karena dinilai berkomitmen menyerukan perdamaian Islam dunia.
"Al Issa juga dikenal sebagai ulama moderat yang selalu menyerukan persaudaraan Muslim, dan perdamaian dunia," kata Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Abdul Haris, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Haris menambahkan, pemberian gelar tersebut didasari oleh penilaian akademik yang telah dilakukan promotor dan tim. Selain itu juga mempertimbangkan usulan dari Direktur Pascasarjana, persetujuan Senat Universitas, dan Menteri Agama.
"Al-Issa adalah penyeru Islam moderat terkemuka di dunia. Dia menjadi tokoh kunci dalam perjuangan untuk memerangi ideologi ekstremis," ujarnya.
Haris mengaku bangga atas penetapan Al-Issa sebagai penerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang kajian keahlian peradaban manusia ini. Menurutnya, isu moderasi menjadi penting bagi NKRI untuk mempertahankan keutuhan dan eksistensi negeri, agar terhindar dari konflik.
Pada rangkaian pemberian gelar yang dilakukan melalui Rapat Terbuka Senat Universitas tersebut, Al Issa menyampaikan orasi dengan topik Menebar Islam Moderat, Menangkal Ekstremisme, dan Terorisme.
Secara umum, tujuan diberikannya gelar itu kepada Sekjen RAI, merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan atas jasa Abdul Karim dalam mengembangkan Islam moderat yang dinilai dapat mengayomi semua golongan untuk menciptakan perdamaian dunia.
"Pemberian gelar ini juga untuk mempererat hubungan UIN Malang dengan Universitas dan rumah sakit yang ada di Arab Saudi," tambah Haris.