Bekasi (antarasulteng.com) - Kepolisian Sektor Bekasi Timur Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sedikitnya dua orang terluka dalam insiden tawuran antarwarga di Perumnas III, Bekasi Timur, Minggu dinihari.
"Korban bernama Agung (22), dan rekannya Hari Mughni (21), warga Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi," kata Kapolsek Bekasi Timur, Komisaris Polisi Suyud, di Bekasi.
Korban Agung menderita luka dengan ibu jari tangan kanannya terputus akibat bacokan senjata tajam. Sementara Hari Mughni, luka bacok di bagian kepala.
Korban masih dirawat intensif di rumah sakit terdekat.
Menurut Suyud, bentrok antarwarga itu berlangsung sekitar pukul 02.00 dinihari saat kedua korban tengah melintas di lokasi kejadian, Jalan Barito, Perumnas III, Kelurahan Aren Jaya.
Kedua korban mengaku tak sengaja bertemu kelompok pemuda lain di tengah perjalanan yang kemudian mengejek Agung.
Tidak terima dengan perlakuan itu, korban memanggil rekan-rekannya dari kawasan Tambun. Kelompok korban pun menyerang para pemuda yang diklaim tengah mengejek. Beberapa pemuda yang terlibat juga membawa senjata tajam.
Bentrokan tersebut juga diwarnai lemparan batu yang merusak sejumlah fasilitas warga.
Aksi tawuran itu dibubarkan warga yang tinggal di sekitaran lokasi kejadian. Sementara para pelaku melarikan diri. "Kami menemukan kedua korban sudah terluka bacok," kata Suyud.
Hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan senjata tajam jenis samurai, dan potongan jari korban.***
"Korban bernama Agung (22), dan rekannya Hari Mughni (21), warga Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi," kata Kapolsek Bekasi Timur, Komisaris Polisi Suyud, di Bekasi.
Korban Agung menderita luka dengan ibu jari tangan kanannya terputus akibat bacokan senjata tajam. Sementara Hari Mughni, luka bacok di bagian kepala.
Korban masih dirawat intensif di rumah sakit terdekat.
Menurut Suyud, bentrok antarwarga itu berlangsung sekitar pukul 02.00 dinihari saat kedua korban tengah melintas di lokasi kejadian, Jalan Barito, Perumnas III, Kelurahan Aren Jaya.
Kedua korban mengaku tak sengaja bertemu kelompok pemuda lain di tengah perjalanan yang kemudian mengejek Agung.
Tidak terima dengan perlakuan itu, korban memanggil rekan-rekannya dari kawasan Tambun. Kelompok korban pun menyerang para pemuda yang diklaim tengah mengejek. Beberapa pemuda yang terlibat juga membawa senjata tajam.
Bentrokan tersebut juga diwarnai lemparan batu yang merusak sejumlah fasilitas warga.
Aksi tawuran itu dibubarkan warga yang tinggal di sekitaran lokasi kejadian. Sementara para pelaku melarikan diri. "Kami menemukan kedua korban sudah terluka bacok," kata Suyud.
Hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan senjata tajam jenis samurai, dan potongan jari korban.***