Palu (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Palu, Sulawesi Tengah, mengintensifkan razia kamar hunian dan melakukan tes urine terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai upaya pencegahan kasus peredaran narkoba.
"Penggeledahan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang masuk atau beredar di dalam lapas," kata Pelaksana Harian (Plh) LPP Palu Antonius Andry di Palu, Rabu.
Ia mengatakan langkah ini juga sebagai upaya mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang bertujuan untuk memberantas narkoba dan penipuan di Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan).
Menurut dia, kegiatan ini merupakan wujud komitmen LPP Palu dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba, serta menanggulangi peredaran barang haram yang dapat merusak moral dan kehidupan para narapidana.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH) dari TNI dan Polri setempat, yang turut membantu pengawasan dan pengamanan dalam proses penggeledahan.
Kegiatan penggeledahan dimulai dengan pemeriksaan blok hunian para warga binaan. Selain itu, barang-barang pribadi yang ada di dalam kamar warga binaan juga turut diperiksa secara teliti.
'Tujuannya adalah untuk mencegah peredaran narkoba dan barang terlarang lainnya yang mungkin diselundupkan ke dalam lapas," kata Antonius.
Ia melanjutkan bahwa setelah penggeledahan selesai, baik petugas lapas maupun warga binaan menjalani tes urine sebagai bagian dari upaya deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkoba.
Ia mengatakan tes ini dilakukan secara transparan dan melibatkan tenaga kesehatan Lapas serta turut diawasi aparat penegak hukum yang hadir untuk memastikan hasil yang objektif dan akurat.
"Lapas Perempuan Palu berkomitmen untuk terus mendukung Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM dalam memberantas narkoba serta penipuan dengan berbagai modus di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia," katanya.
