Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, Sulawesi Tengah, sedang menyelidiki penyebab jembatan ambles di jalur Trans Sulawesi.
"Peristiwa ini menyebabkan antrean kendaraan, karena jembatan belum bisa dilalui kendaraan besar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali Abubakar dihubungi dari Palu, Jumat.
Dilaporkan peristiwa itu terjadi pada Kamis (27/11) sekitar pukul 23.20 Wita, mengakibatkan antrean panjang kendaraan hingga 3 sampai 4 kilometer di kedua sisi jembatan.
Jembatan di Desa Pebatae/Lasampi, Kecamatan Bumi Raya ini merupakan satu-satunya akses jalan utama, sehingga sangat vital dalam menunjang akses logistik keluar dan masuk di Morowali.
"Sejak Jumat (28/11) pukul 14,00 Wita petugas di lapangan telah memasang batang kelapa sebagai penyangga darurat, supaya jembatan dapat dilintasi sementara," ujarnya.
Pemkab Morowali menduga jembatan itu ambles akibat dilintasi truk yang mengangkut alat berat ekskavator. Saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat menggali informasi dari masyarakat sekitar.
"Kami masih melakukan investigasi. Tidak ada jalur alternatif di kawasan itu, sehingga arus lalu lintas lumpuh sementara," ucap Abubakar.
Ia mengemukakan, Pemkab Morowali telah mengerahkan instansi teknik terkait yakni BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dibantu TNI/Polri melakukan langkah-langkah percepatan, termasuk mengatur arus lalu lintas.
Hingga kini Pemkab Morowali terus berkoordinasi dengan para pihak dan berupaya melakukan perbaikan secepat mungkin, karena jalan itu merupakan satu-satunya jalur utama lintas daerah dan provinsi.
Ia mengimbau para pengendara tetap berhati-hati saat melintasi jembatan darurat dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
"Patuhi arahan petugas, supaya tidak terjadi insiden kecelakaan. Kami terus berupaya untuk percepatan perbaikan," kata dia.
