Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat upaya perencanaan penanggulangan bencana di daerah yang lebih akurat, komprehensif, serta berbasis data melalui penyusunan kajian risiko bencana.
"Jadi pemerintah daerah berkomitmen dalam perencanaan berbasis pengurangan risiko bencana termasuk penerapan konsep bangunan tahan gempa, serta melanjutkan program pertahanan berlapis di kawasan rawan banjir di Kabupaten Sigi," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi kepada awak media di Sigi, Jumat.
Ia mengemukakan pentingnya memasukkan kurikulum kebencanaan di sekolah-sekolah, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Ke depan pemulihan sektor pendidikan dan keamanan sekolah menjadi ruang strategis untuk memperkuat ketangguhan sektor pendidikan serta menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dari ancaman bencana di wilayah Kabupaten Sigi," ucapnya.
Menurut dia, terdapat berbagai strategi pemulihan dunia pendidikan pascabencana seperti dukungan psikososial, pemulihan trauma, pembelajaran fleksibel, rehabilitasi dan revitalisasi sekolah termasuk memastikan akses aman dari dan menuju ke sekolah.
"Tentunya harus ada mekanisme penguatan keamanan sekolah sebagai bagian dari sistem mitigasi jangka panjang, sehingga menjadi ikhtiar kita untuk melahirkan generasi yang sadar risiko dan memiliki kemampuan dasar menghadapi bencana," sebutnya.
Samuel menyebutkan saat ini Kabupaten Sigi sudah memiliki peraturan bupati tentang kebencanaan dan forum pengurangan risiko bencana yang aktif bekerja.
"Harapannya masyarakat mendapatkan pengetahuan baru dan memperkaya strategi untuk memperkuat ketangguhan sektor pendidikan di Kabupaten Sigi," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa pemda terus memberikan perhatian serius terhadap seluruh upaya perencanaan penanggulangan bencana di Kabupaten Sigi.
"Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi untuk segera mulai merancang materi kebencanaan sebagai bagian dari kurikulum, sebab pendidikan kebencanaan merupakan kunci membangun masyarakat yang tangguh," ujarnya.
