Sebanyak 65 KK terdampak banjir dan longsor di Buol

id BPBD Sulteng ,Banjir dan tanah longsor ,Sulawesi Tengah ,Kabupaten Buol

Sebanyak 65 KK terdampak banjir dan longsor di Buol

Banjir merendam rumah warga di Desa Molangato, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Jumat (5/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Sulteng

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan sebanyak 65 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Molangato, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Jumat (5/12) malam.

"Berdasarkan laporan sementara, dua keluarga mengungsi akibat kondisi rumah yang terdampak banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangannya di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan, hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 18.30 hingga 21.30 WITA sehingga memicu banjir dan longsor yang menutup akses di jalur Trans Sulawesi, baik dari arah Gorontalo menuju Buol maupun sebaliknya.

Akris menjelaskan pihaknya bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Buol dan aparat desa setempat telah melakukan asesmen awal serta berkoordinasi untuk percepatan penanganan di lokasi terdampak.

Ia menyebut, kondisi cuaca sudah membaik dan banjir mulai surut. Warga bersama aparat masih melakukan pembersihan rumah serta badan jalan yang sempat tertutup material lumpur.

“Material longsor yang menutup badan jalan menyebabkan kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintas. Saat ini pembersihan sementara dilakukan secara manual oleh warga dan aparat setempat,” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini meliputi bantuan logistik bagi warga terdampak serta dukungan alat berat untuk membersihkan material longsor di ruas jalan Trans Sulawesi.

Ia mengatakan, penanganan saat ini tengah berlangsung untuk memastikan mobilitas kembali normal dan kebutuhan warga terpenuhi.


Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.