Palu (ANTARA) -
Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) Alkhairaat pusat Palu diperkenalkan berbagai benda warisan sejarah di Museum Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Kami ingin memperkenalkan berbagai warisan benda dan tak benda, sekaligus pembelajaran di luar ruangan,” kata Guru Kelas IVC SD Alkhairaat Pusat Palu Thurfah Karennina, Senin.
Dia menjelaskan kunjungan itu bagian dari pembelajaran kembali untuk beberapa mata pelajaran, diantaranya ilmu pengetahuan alam dan sosial (IPAS), Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia dan Seni Rupa.
Kata dia, para peserta didik tidak hanya diajarkan secara teori saja, tetapi bagaimana praktek langsung di lapangan.
“Mereka bisa melihat berbagai macam peta geologi, berbagai warisan adat dan budaya se-Sulteng hingga sejarah kemerdekaan Indonesia di Sulteng,” ungkapnya.
Dia berharap kunjungan itu bisa menjadi motivasi para peserta didik untuk rajin belajar dan menuntut ilmu.
“Bermain sambil belajar, salah satu metode edukasi untuk memberikan kesempatan anak-anak, mengeksplorasi dan merekam informasi baru untuk mereka,” katanya.
Puluhan siswa dari kelas IVC di SD Alkhairaat Pusat Palu melakukan kunjungan ke Museum Sulteng di Kota Palu. Kunjungan itu turut didamping orang tua dari para siswa tersebut.
Sementara itu, Dzakiyah, salah seorang peserta didik merasa senang untuk kunjungan kelasnya ke museum. Walaupun menurut dia, kunjungan itu yang kedua kalinya.
“Saya pernah datang bersama orang tua ke museum. Ini sudah dua kali datang ke museum,” ungkapnya.
Museum Sulawesi Tengah didirikan tahun 1987, sebagai upaya untuk menyimpan berbagai benda bersejarah, meliputi bidang arkeologi, etnografi, geologi dan biologi. Adapun retribusi jasa untuk sekali masuk setiap orang sebesar Rp5 ribu.
