Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan edukasi mitigasi bencana kepada siswa SD sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana.
"Edukasi tidak cukup hanya dilakukan sekali atau dua kali, perlu langkah yang masif dengan sasaran semua masyarakat dari usianya dini hingga lansia," kata Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin saat menghadiri edukasi simulasi bencana di SD Negeri Lasoani di Palu, Selasa.
Ia mengemukakan Kota Palu merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana, seperti gempa, banjir, maupun kebakaran, oleh karena itu upaya peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sejak dini menjadi hal yang sangat penting.
Maka Pemkot Palu terus melakukan penguatan kegiatan simulasi kebencanaan, yang mana langkah ini perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan,l dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Edukasi seperti ini sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum dan dimulai sedini mungkin. Anak-anak harus dibiasakan dan mengerti bagaimana harus bertindak ketika menghadapi bencana. Biasanya korban terbanyak saat bencana adalah anak-anak, karena mereka belum terbiasa,” ujarnya.
Ia berharap, sekolah-sekolah lainnya perlu melakukan kegiatan serupa secara mandiri, dengan melibatkan instansi teknis terkait sebagai narasumber.
Simulasi dilakukan melibatkan 336 siswa bersama para guru, yang mana kegiatan itu kerja sama SD Negeri Lasoani dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu.
"Bencana alam tidak memandang usia, siapapun dapat merasakan ancaman bencana, maka sudah sepatutnya organisasi perangkat daerah (OPD) memberikan penguatan kepada masing-masing pegawai, keluarga dan anak-anak," tutur Imelda.
Ia menambahkan bencana alam 28 September 2018 melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala harus dijadikan pelajaran, karena bencana kapan saja bisa terjadi sehingga perlu meminimalisasi dampak yang timbul.
"Kesiapsiagaan harus ditanamkan dalam diri sejak dini, dan pemerintah berperan strategis dalam meminimalisasi dampak yang diakibatkan bencana alam," kata dia.
