Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah saat ini sedang melakukan kajian tentang pemanfaatan ruang jalan layang atau elevated road untuk kepentingan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis wisata.
“Keberadaan elevated road hendaknya tidak hanya dipandang sebagai infrastruktur penanggulangan bencana, tetapi juga sebagai konektivitas fungsional yang membangun masa depan perkotaan,” kata Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin dalam kegiatan seminar akhir studio kelayakan elevated road berlangsung di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan, Kota Palu merupakan kota yang terus tumbuh, belajar, dan berbenah untuk mewujudkan visi sebagai kota global.
Oleh karena itu pentingnya menyatukan konektivitas, keindahan tata ruang, dan pemberdayaan sektor UMKM sebagai fondasi kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Seminar akhir studi kelayakan merupakan langkah strategis untuk menggabungkan fungsi ruang elevated road di kawasan Teluk Palu sebagai infrastruktur transportasi lingkar dalam yang tangguh bencana, sekaligus sebagai koridor wisata dan ruang tumbuh kembang ekosistem UMKM lokal," ujarnya.
Ia mengemukakan konsep ini merupakan gambaran nyata dari visi Kota Palu sebagai kota yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing, sekaligus membuka peluang inovasi yang memadukan aksesibilitas, estetika kota, ketangguhan bencana, dan ekonomi kreatif masyarakat.
Dengan harapan melalui kajian itu dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai kelayakan teknis, sosial, ekonomi dan mitigasi bencana hingga aspek lingkungan terhadap rencana pengembangan ruang tersebut sebagai episentrum baru UMKM berbasis wisata di ibu kota Sulawesi Tengah.
"Kajian ini menjadi ruang formal terakhir untuk memberikan masukan, memperkaya rekomendasi, dan memastikan bahwa setiap rencana pembangunan berpijak pada prinsip partisipasi, adaptif, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Pemkot Palu menginginkan hasil kajian nanti menjadi pijakan dalam meningkatkan kualitas fungsional infrastruktur, mengembangkan wisata Kota Palu, maupun memperkuat UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
"Lewat perencanaan yang matang akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi wilayah dan peningkatan daya saing Kota Palu di masa depan," tutur Imelda.
