Makassar (ANTARA) - Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) menyediakan cairan pembersih tangan (Hand Sanitizer) buatan sendiri untuk digunakan semua unsur kampus dan tamu di lingkup perguruan tinggi itu, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial bagi penanggulangan penyebaran COVID-19.
Dekan Farmasi Unhas Subehan M di Makassar, Kamis, mengatakan ide pembuatannya sebenarnya sudah sejak setahun lalu, namun setelah melalui proses riset, ada penyempurnaan bahan yang digunakan, agar sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
“Produksinya merupakan salah satu bagian dari center of excellence Fakultas Farmasi," katanya.
Subehan mengaku, sebelumnya sudah melakukan penyempurnaan produk itu dan setelah kasus COVID-19 mulai merebak maka prosesnya dipercepat.
"Ini menjadi momen memperkenalkan hasil karya, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita, paling tidak untuk kalangan sendiri di Unhas,” lanjut Subehan.
Ia menjelaskan, produk tersebut sudah melalui tahap uji coba dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Namun, produk itu belum bisa disebarkan secara luas kepada masyarakat karena belum memiliki izin edar dari pemerintah.
"Saat ini digunakan oleh kalangan sendiri, setidaknya persediaan di Unhas tercukupi. Proses izin edar sedang dalam proses," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam proses produksi, Fakultas Farmasi tidak mendapatkan kendala berarti.
"Sejak wabah COVID-19 merebak, ada gejala terjadi kelangkaan bahan baku. Namun, hal itu teratasi," katanya.
Fakultas Farmasi telah menyediakannya pada beberapa titik, seperti Gedung Rektorat Unhas, fakultas maupun unit kerja yang ada di Unhas.
Saat Wisuda Periode III Tahun Akademik 2019/2020 pada 17 dan 18 Maret 2020, panitia akan menyediakan produk itu di puluhan titik di sekitar pintu masuk, sehingga dapat digunakan oleh wisudawan dan keluarganya.
Wisuda ini akan diikuti oleh lebih dua ribu wisudawan.
Dekan Farmasi Unhas Subehan M di Makassar, Kamis, mengatakan ide pembuatannya sebenarnya sudah sejak setahun lalu, namun setelah melalui proses riset, ada penyempurnaan bahan yang digunakan, agar sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
“Produksinya merupakan salah satu bagian dari center of excellence Fakultas Farmasi," katanya.
Subehan mengaku, sebelumnya sudah melakukan penyempurnaan produk itu dan setelah kasus COVID-19 mulai merebak maka prosesnya dipercepat.
"Ini menjadi momen memperkenalkan hasil karya, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita, paling tidak untuk kalangan sendiri di Unhas,” lanjut Subehan.
Ia menjelaskan, produk tersebut sudah melalui tahap uji coba dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Namun, produk itu belum bisa disebarkan secara luas kepada masyarakat karena belum memiliki izin edar dari pemerintah.
"Saat ini digunakan oleh kalangan sendiri, setidaknya persediaan di Unhas tercukupi. Proses izin edar sedang dalam proses," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam proses produksi, Fakultas Farmasi tidak mendapatkan kendala berarti.
"Sejak wabah COVID-19 merebak, ada gejala terjadi kelangkaan bahan baku. Namun, hal itu teratasi," katanya.
Fakultas Farmasi telah menyediakannya pada beberapa titik, seperti Gedung Rektorat Unhas, fakultas maupun unit kerja yang ada di Unhas.
Saat Wisuda Periode III Tahun Akademik 2019/2020 pada 17 dan 18 Maret 2020, panitia akan menyediakan produk itu di puluhan titik di sekitar pintu masuk, sehingga dapat digunakan oleh wisudawan dan keluarganya.
Wisuda ini akan diikuti oleh lebih dua ribu wisudawan.