Poso,Sulteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan enam desa di Kabupaten Poso, Kamis malam, diterjang banjir menyusul hujan deras mengguyur daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kami belum dapat laporan dari BPBD Poso soal dampak dari banjir itu sendiri," kata Kepala BPBD Sulteng Barthllomeus Tandigala di Palu, Kamis malam.
Ia mengatakan pihaknya malam ini juga akan mengirim personel Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi banjir untuk memberikan penanganan.
Pihaknya juga mengirimkan bantuan logistik berupa bahan makanan dan perlengkapan lain yang dibutuhkan korban di lokasi bencana alam di Kabupaten Poso.
"Kami sekarang ini lagi mengatur logistik yang akan dibawa ke Poso," kata dia.
Dia juga mengatakam beberapa hari lalu, banjir melanda dua desa di Kabupaten Sigi. Dua desa itu, adalah Desa Tuva dan Omu di Kecamatan Gumbasa yang mengakibatkan puluhan rumah terendam banjir.
Bartholomeus meminta masyarakat untuk lebih waspada karena BMKG sebelumnya sudah mengumumkam bahwa beberapa daerah, termasuk Sulteng, masuk dalam zona basah atau cuaca ekstrem.
Hampir seluruh kabupaten dan kota di Sulteng rawan banjir dan tanah longsor karena terdapat banyak sungai.
Struktur tanah pun labil sehingga mudah longsor saat hujan di atas normal.
"Kami belum dapat laporan dari BPBD Poso soal dampak dari banjir itu sendiri," kata Kepala BPBD Sulteng Barthllomeus Tandigala di Palu, Kamis malam.
Ia mengatakan pihaknya malam ini juga akan mengirim personel Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi banjir untuk memberikan penanganan.
Pihaknya juga mengirimkan bantuan logistik berupa bahan makanan dan perlengkapan lain yang dibutuhkan korban di lokasi bencana alam di Kabupaten Poso.
"Kami sekarang ini lagi mengatur logistik yang akan dibawa ke Poso," kata dia.
Dia juga mengatakam beberapa hari lalu, banjir melanda dua desa di Kabupaten Sigi. Dua desa itu, adalah Desa Tuva dan Omu di Kecamatan Gumbasa yang mengakibatkan puluhan rumah terendam banjir.
Bartholomeus meminta masyarakat untuk lebih waspada karena BMKG sebelumnya sudah mengumumkam bahwa beberapa daerah, termasuk Sulteng, masuk dalam zona basah atau cuaca ekstrem.
Hampir seluruh kabupaten dan kota di Sulteng rawan banjir dan tanah longsor karena terdapat banyak sungai.
Struktur tanah pun labil sehingga mudah longsor saat hujan di atas normal.