Palu (ANTARA) - Jalur Trans Sulawesi di wilayah Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, putus sejak Sabtu dinihari akibat banjir.
"Untuk sementara kendaraan dari dan menuju Poo belum bisa melintas karena badan jalan amblas dan terseret banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan lokasi bencana terletak di antara Desa Maranda dan Desa Kilo, Kecamaran Poso Pesisir Utara, atau sekitar 40 kilometer dari Kota Poso.
Bartholomeus mengimbau agar pengguna jalan menunda dulu perjalanan hingga Balai Pelaksana Jalan Nasional Kementerian PUPR selesai menangani jalan alternatif.
Beberapa hari sebelumnya banjir besar menerjang empat kecamatan di Kabupaten Poso dan lebih 1.000 kk terpaksa mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir.
Hingga kini, kata dia, warga masih tinggal di lokasi-lokasi penampungan pengungsi yang disiapkan pemerintah provinsi dan kabupaten.
Tim reaksi cepat BPBD Sulteng yang diterjunkan ke lokasi bencana masih berada di lokasi membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem masih melanda wilayah Sulteng.
Bencana alam banjir dan longsor sangat mungkin terjadi dalam kondisi cuaca ekstrem.
"Untuk sementara kendaraan dari dan menuju Poo belum bisa melintas karena badan jalan amblas dan terseret banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan lokasi bencana terletak di antara Desa Maranda dan Desa Kilo, Kecamaran Poso Pesisir Utara, atau sekitar 40 kilometer dari Kota Poso.
Bartholomeus mengimbau agar pengguna jalan menunda dulu perjalanan hingga Balai Pelaksana Jalan Nasional Kementerian PUPR selesai menangani jalan alternatif.
Beberapa hari sebelumnya banjir besar menerjang empat kecamatan di Kabupaten Poso dan lebih 1.000 kk terpaksa mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir.
Hingga kini, kata dia, warga masih tinggal di lokasi-lokasi penampungan pengungsi yang disiapkan pemerintah provinsi dan kabupaten.
Tim reaksi cepat BPBD Sulteng yang diterjunkan ke lokasi bencana masih berada di lokasi membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem masih melanda wilayah Sulteng.
Bencana alam banjir dan longsor sangat mungkin terjadi dalam kondisi cuaca ekstrem.