Budaya Bisa Jadi Siasat Kehidupan

Selasa, 12 November 2013 8:55 WIB

Jakarta (antarasulteng.com) - Filsuf perempuan Indonesia, Karlina Supelli dalam pidato kebudayaannya di Jakarta, menyampaikan bahwa kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah siasat dalam kehidupan sehari-hari.

"Dari seluruh hasil renungan pribadi dan diskusi-diskusi yang pernah saya ikuti, saya menemukan bahwa kebudayaan merupakan siasat. Lebih rinci, saya menemukan ada delapan pokok siasat kebudayaan," kata Karlina saat menyampaikan Pidato Kebudayaan di Teater Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Senin malam.

Pertama, kebudayaan membangkitkan kembali kebiasaan berpikir serius, bukan sekedar melempar komentar. Kedua, kebudayaan mengubah konsep ekonomi dari urusan pasar dan jual beli uang ke urusan mata pencaharian warga biasa.

Ketiga, kebudayaan melatih kebiasaan mau mengakui kesalahan dan berkata benar. Keempat, kebudayaan melatih kebiasaan berpolitik karena tanggung jawab dan komitmen pada kehidupan publik, bukan pribadi.

Kelima, kebudayaan melatih hasrat berbelanja karena perlu, bukan karena mau. Keenam, kebudayaan membangun kebiasaan baru seluas bangsa untuk menilai bahwa korupsi, plagiarisme dan mencontek bukan hal yg lazim, tetapi kriminalitas.

Ketujuh, kebudayaan mengembalikan makna profesi sebagai janji publik, bukan sekedar keahlian. Terakhir, kebudayaan melatih bertindak karena komitmen, bukan semata karena suka.

"Mengapa tawaran saya adalah siasat dan bukan peta besar atau strategi? Karena dalam kondisi seperti sekarang, kita perlu menetapkan prioritas. Kalau pun kita sanggup menggambar peta besar, perjalanan kita akan tersendat sebelum berhasil mentransformasikan kebiasaan-kebiasaan publik kita," ungkap Karlina.

Karlina Supelli merupakan filsuf lulusan Sarjana Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981 dan memperoleh gelar Doktor Filsafat dari Universitas Indonesia (UI) pada 1997.

Pidato Kebudayaan merupakan program tahunan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) bersama Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM). Tradisi yang diselenggarakan sejak 1989 sebagai bagian dari perayaan ulang tahun TIM itu setiap tahun mengundang tokoh nasional untuk mengupas persoalan penting dan aktual dari perspektif kebudayaan.

Pewarta : Rani
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Cek kesehatan dan kelola stres jadi cara jaga tubuh sehat usai Lebaran

15 April 2024 9:36 Wib

UIN Palu dan Pasangkayu kerja sama tingkatkan kualitas hidup masyarakat

05 April 2024 4:10 Wib

KLHK integrasikan geolokasi dengan sistem informasi hasil hutan

20 March 2024 10:23 Wib

PLTA Poso Energy meraih "Proper Biru" dalam pengelolahan lingkungan hidup periode tahun 2022-2023

20 March 2024 9:55 Wib

Komitmen tinggi terhadap lingkungan hidup, DSLNG kembali terima penghargaan PROPER biru

14 March 2024 12:40 Wib
Terpopuler

Rupiah turun di tengah pasar nantikan arah kebijakan suku bunga AS

Ekonomi Dan Keuangan - 30 April 2024 9:41 Wib

Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram

Ekonomi Dan Keuangan - 10 jam lalu

KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:41 Wib

Timnas U-23 langsung ke Prancis demi persiapan optimal hadapi Guinea

Humaniora - 10 jam lalu

AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap

Ekonomi Dan Keuangan - 03 May 2024 9:15 Wib