Palu (ANTARA) - Gubernur Drs H Longki Djanggola, MSi memimpin rombongan terbatas pada Kamis pagi (14/5) menuju Kabupaten Poso untuk menyalurkan bantuan beras sekaligus meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Lore Utara, Lore Piore dan Lore Timur.
Gubernur didampingi rombongan dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr Ir B. Elim Somba, MSc, Kepala BPBD Dr Bartholomeus Tandigala, CES, Kadis PU Bina Marga Dr Syaifullah Djafar, MM, Kadis Sosial Drs H Ridwan Mumu, MSi dan Karo Humas Protokol Drs Moh Haris Karimin.
Di lokasi tiga desa terdampak di wilayah Kecamatan Lore Utara itu, Longki Djanggola menyerahkan secara simbolis bantuan beras kepada kepala desa sambil mendata secara pasti jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak untuk menerima bantuan serupa dari Dinas Sosial.
Selain itu juga Gubernur menyerahkan bantuan masker kain karena mengingat bencana saat ini ada dua musibah yaitu banjir dan wabah virus corona (COVID-19).
Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kiri) menyerahkan secara simbolis bantuan masker kepada salah seorang kepala desa di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Kamis (14/5). (ANTARA/H_-Humas Pemprov Sulteng)
"Sayangi keluarga, sayangi masyarakat, jangan dulu salam-salaman dan kurangi keluar rumah, kalau tidak penting agar tidak terjangkit virus corona," pesan gubernur melalui rilis yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulteng Haris Karimin.
Pada kesempatan itu Longki mensinyalir terjadinya musibah banjir di wilayah itu akibat kerusakan hutan, sehingga gubernur menyarankan bahwa salah satu upaya untuk mencegah bencana banjir tersebut adalah dengan menerapkan hukuman "denda adat" bagi para pelaku pengrusakan hutan itu.
"Saya harap tokoh adat dapat berperan untuk menindak mereka," tegasnya saat berdialog bersama aparat desa di lokasi bencana banjir itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sulteng Ridwan Mumu menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bagi setiap kejadian bencana melekat pada dinas sosial.
Penyaluran beras ke pengungsi, kata mantan Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulteng ini, dilakukan dengan sesuai perhitungan jumlah KK terdampak banjir.
Ia menyebutkan data korban terdampak banjir di wilayah itu secara keseluruhan sebanyak 121 KK yang tersebar di Desa Banyusari sebanyak 70 KK, Desa Kaduwaa 42 KK dan Desa Watumaeta 9 KK.
"Masing-masing KK terdampak akan menerima 20 kilo beras," ujar Ridwan.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kedua kanan) saat meninjau sala satu lokasi benca abanjir di di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Kamis (14/5). (ANTARA/H_-Humas Pemprov Sulteng)
Gubernur didampingi rombongan dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr Ir B. Elim Somba, MSc, Kepala BPBD Dr Bartholomeus Tandigala, CES, Kadis PU Bina Marga Dr Syaifullah Djafar, MM, Kadis Sosial Drs H Ridwan Mumu, MSi dan Karo Humas Protokol Drs Moh Haris Karimin.
Di lokasi tiga desa terdampak di wilayah Kecamatan Lore Utara itu, Longki Djanggola menyerahkan secara simbolis bantuan beras kepada kepala desa sambil mendata secara pasti jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak untuk menerima bantuan serupa dari Dinas Sosial.
Selain itu juga Gubernur menyerahkan bantuan masker kain karena mengingat bencana saat ini ada dua musibah yaitu banjir dan wabah virus corona (COVID-19).
"Sayangi keluarga, sayangi masyarakat, jangan dulu salam-salaman dan kurangi keluar rumah, kalau tidak penting agar tidak terjangkit virus corona," pesan gubernur melalui rilis yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulteng Haris Karimin.
Pada kesempatan itu Longki mensinyalir terjadinya musibah banjir di wilayah itu akibat kerusakan hutan, sehingga gubernur menyarankan bahwa salah satu upaya untuk mencegah bencana banjir tersebut adalah dengan menerapkan hukuman "denda adat" bagi para pelaku pengrusakan hutan itu.
"Saya harap tokoh adat dapat berperan untuk menindak mereka," tegasnya saat berdialog bersama aparat desa di lokasi bencana banjir itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sulteng Ridwan Mumu menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bagi setiap kejadian bencana melekat pada dinas sosial.
Penyaluran beras ke pengungsi, kata mantan Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulteng ini, dilakukan dengan sesuai perhitungan jumlah KK terdampak banjir.
Ia menyebutkan data korban terdampak banjir di wilayah itu secara keseluruhan sebanyak 121 KK yang tersebar di Desa Banyusari sebanyak 70 KK, Desa Kaduwaa 42 KK dan Desa Watumaeta 9 KK.
"Masing-masing KK terdampak akan menerima 20 kilo beras," ujar Ridwan.