ANTARA News Palu, Sulawesi Tengah

Foxconn Jangan Ulur Waktu Bangun Pabrik Di Indonesia

Selasa, 11 Maret 2014 10:17 WIB

Foxconn Jangan Ulur Waktu Bangun Pabrik Di Indonesia Foxconn Jangan Ulur Waktu Bangun Pabrik Di Indonesia
Jakarta (antarasulteng.com) - Perusahaan komponen telepon seluler asal Taiwan, Foxconn Technology Group, diminta segera merealisasikan investasinya membangun pabrik di Indonesia agar pemerintah bisa menekan impor telepon seluler.

Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta Senin mengatakan, setelah mendapat izin resmi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Foxconn seharusnya segera membangun pabrik, yang nantinya ditindaklanjuti pemerintah dengan pertimbangan pemberian insentif.

BKPM pada akhir Februari lalu, sudah memberikan izin prinsip bagi Foxconn Technology Group untuk mendirikan pabrik. Bahkan, Foxconn sudah menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan pabrik yang rencananya didirikan di wilayah ibu kota.

"Minta dia (Foxconn) investasi dong, melangkah lebih lanjut untuk memulai rencana investasi. Jangan hanya MoU doang," ujar Hidayat.

Permintaan komponen telepon seluler dan produk jadinya, di Indonesia, kata Hidayat, terus bertumbuh. Jumlah impor telepon genggam Indonesia pada 2013 mencapai 75 juta unit, ujar Hidayat, menjadi keprihatinan dan merupakan indikasi negatif bagi pertumbuhan industri dan perolehan devisa.

Adapun saat ini, baru Axioo, Ti-Phone dan Smartfren yang sudah merealisasikan investasinya di Indonesia.

"Itu kebutuhan kita soal investasi itu, sejak beberapa tahun lalu. Foxconn atau siapa pun, kita butuh karena untuk mendapatkan barang substitusi impor," ujar dia.

Hidayat mengatakan, setelah investasi Foxconn masuk ke Indonesia, pemerintah akan menerbitkan aturan tata niaga telepon genggam, yang salah satu tujuannya untuk melindungi investor agar tidak mengalami kerugian.

"Setiap sektor industri yang dibutuhkan dan investor mau masuk, pemerintah pasti akan berunding, tidak mungkin buat investor merugi," ujar dia.

Pemprov DKI Jakarta sudah berjanji akan membantu untuk mengurus perizinan pendirian pabrik ponsel. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas produksi ponsel adalah 200 hektare (ha).

Rencananya, Foxconn akan mengucurkan dana investasi hingga 10 miliar dollar AS dengan penggelontoran dana tahap awal sebesar 1 miliar dollar AS.

(skd)


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Terkait

Taufik kritik atlet yang enggan bersuara soal performa dan evaluasi

15 April 2025 11:03 Wib

Kemkomdigi: Perlu diatur model penggabungan TVRI, RRI, dan ANTARA

10 March 2025 17:26 Wib

Wamenpora sebut sport science penting untuk atlet hadapi persaingan

14 January 2025 9:19 Wib

KPU Kota Palu terima pendaftaran paslon Hidayat-Andi Nur Lamakarate

28 August 2024 15:44 Wib

HNW sebut ada perkembangan terkait undangan upacara HUT RI di IKN

16 August 2024 9:16 Wib
Terpopuler

Warga Kabonena Palu tagih janji Wako bantu bersihkan lumpur sisa banjir

Seputar Sulteng - 05 May 2025 12:17 Wib

Pakistan minta sidang DK PBB terkait ketegangan dengan India

Lintas Jagad - 05 May 2025 9:34 Wib

Maudy Ayunda: Kemajuan teknologi ciptakan ruang belajar asyik

Artikel - 07 May 2025 13:35 Wib

Harga emas di Pegadaian turun tipis pada Jumat

Ekonomi Dan Keuangan - 09 May 2025 9:59 Wib

Emas Antam pada 5 Mei naik tipis Rp3.000 menjadi Rp1,905 juta per gram

Ekonomi Dan Keuangan - 05 May 2025 9:35 Wib