Jakarta (ANTARA) - Gojek dan Digitaraya melalui program pelatihan startup "Gojek Xcelerate" meluluskan 35 perusahaan rintisan (startup) lokal dan Asia Pasifik.
"Kami berterima kasih sekaligus mengucapkan selamat kepada 35 alumni startup Gojek Xcelerate yang telah mengikuti seluruh rangkaian program. Kami percaya, alumni startup Gojek Xcelerate siap bersaing di level global dengan kemampuannya mengembangkan inovasi teknologi yang berdampak positif," kata Managing Director Digitaraya, Nicole Yap, melalui siaran virtual, Rabu.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sampai pada saat ini, 35 alumni Gojek Xcelerate telah menciptakan sebanyak 1.608 lapangan pekerjaan baru, mendapatkan lebih dari 30 juta dolar AS pendanaan, dan 22 dari 35 alumni tersebut merupakan startup yang dipimpin oleh perempuan.
Selain itu, Gojek Xcelerate juga mengenalkan tiga startup yang dianggap inovatif dan dianggap mampu menciptakan dampak sosial luas yang bisa mengatasi tantangan masyarakat secara sistemik.
Ketiga startup tersebut adalah Jejak.in, Etanee, dan Qlue.
Jejak.in merupakan startup di bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan AI.
Kegiatan penanaman, perawatan, dan pengawasan dalam program konservasi yang dilakukan oleh Jejak.in dengan mitra-mitranya, membantu perekonomian kelompok-kelompok masyarakat di sekitar area konservasi selama masa pandemi ini.
Startup agritech Etanee tengah mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi.
Sementara Qlue mengembangkan ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis AI untuk memonitor perkembangan COVID-19 di dalam kota.
Sebelumnya, Qlue telah membantu masyarakat DKI Jakarta dalam penanggulangan sampah, banjir, bahkan menekan kriminalitas, dengan kemampuan facial recognition dan live reporting yang dapat diakses oleh seluruh warga.
"Sebagai katalisator bisnis startup, kami percaya potensi startup alumni Gojek Xcelerate mampu memperkuat ekosistem digital di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus menciptakan dampak sosial yang luas dan positif bagi masyarakat," kata Senior System Engineer Gojek, Giri Kuncoro.
"Kami berterima kasih sekaligus mengucapkan selamat kepada 35 alumni startup Gojek Xcelerate yang telah mengikuti seluruh rangkaian program. Kami percaya, alumni startup Gojek Xcelerate siap bersaing di level global dengan kemampuannya mengembangkan inovasi teknologi yang berdampak positif," kata Managing Director Digitaraya, Nicole Yap, melalui siaran virtual, Rabu.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sampai pada saat ini, 35 alumni Gojek Xcelerate telah menciptakan sebanyak 1.608 lapangan pekerjaan baru, mendapatkan lebih dari 30 juta dolar AS pendanaan, dan 22 dari 35 alumni tersebut merupakan startup yang dipimpin oleh perempuan.
Selain itu, Gojek Xcelerate juga mengenalkan tiga startup yang dianggap inovatif dan dianggap mampu menciptakan dampak sosial luas yang bisa mengatasi tantangan masyarakat secara sistemik.
Ketiga startup tersebut adalah Jejak.in, Etanee, dan Qlue.
Jejak.in merupakan startup di bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan AI.
Kegiatan penanaman, perawatan, dan pengawasan dalam program konservasi yang dilakukan oleh Jejak.in dengan mitra-mitranya, membantu perekonomian kelompok-kelompok masyarakat di sekitar area konservasi selama masa pandemi ini.
Startup agritech Etanee tengah mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi.
Sementara Qlue mengembangkan ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis AI untuk memonitor perkembangan COVID-19 di dalam kota.
Sebelumnya, Qlue telah membantu masyarakat DKI Jakarta dalam penanggulangan sampah, banjir, bahkan menekan kriminalitas, dengan kemampuan facial recognition dan live reporting yang dapat diakses oleh seluruh warga.
"Sebagai katalisator bisnis startup, kami percaya potensi startup alumni Gojek Xcelerate mampu memperkuat ekosistem digital di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus menciptakan dampak sosial yang luas dan positif bagi masyarakat," kata Senior System Engineer Gojek, Giri Kuncoro.