Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sedang mengkaji untuk menggabungkan perbankan syariah agar lebih besar dan kuat sehingga menjadi alternatif pembiayaan.

"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah, jadi semua kita coba merger. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu," ujar Menteri Erick dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis malam.

Menurut dia, Indonesia memiliki pangsa pasar keuangan syariah yang besar mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

"Kenapa saya menginginkan merger syariah? Karena Indonesia yang penduduk Muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah, kalau syariah dimerger, bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," katanya.

Erick mengatakan penetrasi pembiayaan melalui instrumen syariah akan semakin terbuka ke depannya.

"Yang namanya funding akan lebih terbuka ke depannya. Kita mesti buka itu karena pendanaan macam-macam, ada yang mahal, ada yang murah, ada yang syariah, kita mesti welcome semuanya," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pangsa pasar keuangan syariah terhadap sistem keuangan di Indonesia per April 2020 mencapai 9,03 persen, naik dari posisi 2019 yang sebesar 8 persen.


Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024