Jakarta (ANTARA) - Ford Motor Co mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengakhiri produksi sedan mewah Lincoln Continental di Amerika Serikat pada akhir 2020.
Model terbarunya sendiri akan ditawarkan ke pasar China sebelum sedan tersebut mengucapkan selamat tinggal.
"Lincoln Continental akan berakhir untuk China dan AS pada akhir tahun ini," kata Angie Kozleski, juru bicara Lincoln, dikutip dari USA TODAY, Minggu.
"Produksi dilakukan pada akhir tahun ini. Namanya akan kembali ke 'lemari besi'. Mobil ini memiliki sejarah panjang dan kaya. Tetapi, produksi untuk kendaraan ini akan berakhir pada akhir tahun ini," ujarnya melanjutkan.
Model 2021 dari Lincoln Continental, yang dibangun di pabrik perakitan Ford di Flat Rock, Michigan, akan tersedia untuk pembelian di China saja.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan, "Lincoln berinvestasi di segmen pertumbuhan dan merek, akan menampilkan portofolio penuh untuk SUV, termasuk kendaraan yang sepenuhnya listrik, di masa depan."
"Lincoln akan terus menjaga SUV terbarunya tetap segar dan kami akan memiliki lebih banyak berita untuk dibagikan akhir tahun ini; namun, karena segmen sedan premium ukuran penuh terus menurun di AS, kami berencana untuk mengakhiri produksi Lincoln Continental pada akhir tahun ini," lanjutnya.
Segmen sedan premium besar telah menurun selama lima tahun terakhir, kata Kozleski. Di China pun, meskipun angkanya menurun, dinilai tidak menurun dengan kecepatan yang sama dengan pasar AS.
Ford mengatakan konsumen di AS dan China menanti SUV Lincoln baru seperti Corsair, Aviator, dan Navigator.
"Kami berharap dapat membangun portofolio SUV kami yang kuat," kata Kozleski.
Sedan Continental mencerminkan waktu dalam sejarah. Lincoln Continental tahun 1961 memperkenalkan desain baru ke Amerika yang mengubah merek mewah yang gagal menjadi mobil sedan yang banyak diminati para pemimpin dunia, raja industri dan elit Hollywood.
Presiden John F. Kennedy mengendarai mobil melintasi Dallas dengan mobil Lincoln Continental biru tua. Itu adalah kaitan erat sejarah Amerika dan budaya pop yang menginspirasi kekaguman dari konsumen di China.
Namun selera konsumen AS telah berubah ke segmen mobil SUV dan pickup.
"Lincoln telah membangun portofolio SUV yang solid. Tidak perlu Continental," kata Michelle Krebs, analis eksekutif di Cox Automotive.
"Sepertinya sudah waktunya untuk menyegarkan kembali Continental dan Ford kemungkinan memutuskan investasi itu tidak sepadan," ujarnya melanjutkan.
Model terbarunya sendiri akan ditawarkan ke pasar China sebelum sedan tersebut mengucapkan selamat tinggal.
"Lincoln Continental akan berakhir untuk China dan AS pada akhir tahun ini," kata Angie Kozleski, juru bicara Lincoln, dikutip dari USA TODAY, Minggu.
"Produksi dilakukan pada akhir tahun ini. Namanya akan kembali ke 'lemari besi'. Mobil ini memiliki sejarah panjang dan kaya. Tetapi, produksi untuk kendaraan ini akan berakhir pada akhir tahun ini," ujarnya melanjutkan.
Model 2021 dari Lincoln Continental, yang dibangun di pabrik perakitan Ford di Flat Rock, Michigan, akan tersedia untuk pembelian di China saja.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan, "Lincoln berinvestasi di segmen pertumbuhan dan merek, akan menampilkan portofolio penuh untuk SUV, termasuk kendaraan yang sepenuhnya listrik, di masa depan."
"Lincoln akan terus menjaga SUV terbarunya tetap segar dan kami akan memiliki lebih banyak berita untuk dibagikan akhir tahun ini; namun, karena segmen sedan premium ukuran penuh terus menurun di AS, kami berencana untuk mengakhiri produksi Lincoln Continental pada akhir tahun ini," lanjutnya.
Segmen sedan premium besar telah menurun selama lima tahun terakhir, kata Kozleski. Di China pun, meskipun angkanya menurun, dinilai tidak menurun dengan kecepatan yang sama dengan pasar AS.
Ford mengatakan konsumen di AS dan China menanti SUV Lincoln baru seperti Corsair, Aviator, dan Navigator.
"Kami berharap dapat membangun portofolio SUV kami yang kuat," kata Kozleski.
Sedan Continental mencerminkan waktu dalam sejarah. Lincoln Continental tahun 1961 memperkenalkan desain baru ke Amerika yang mengubah merek mewah yang gagal menjadi mobil sedan yang banyak diminati para pemimpin dunia, raja industri dan elit Hollywood.
Presiden John F. Kennedy mengendarai mobil melintasi Dallas dengan mobil Lincoln Continental biru tua. Itu adalah kaitan erat sejarah Amerika dan budaya pop yang menginspirasi kekaguman dari konsumen di China.
Namun selera konsumen AS telah berubah ke segmen mobil SUV dan pickup.
"Lincoln telah membangun portofolio SUV yang solid. Tidak perlu Continental," kata Michelle Krebs, analis eksekutif di Cox Automotive.
"Sepertinya sudah waktunya untuk menyegarkan kembali Continental dan Ford kemungkinan memutuskan investasi itu tidak sepadan," ujarnya melanjutkan.