Impor Sulteng didominasi bahan bakar mineral pada Februari 2025

id BPS ,Impor sulteng,Nilai impor Sulteng ,Sulawesi Tengah

Impor Sulteng didominasi bahan bakar mineral pada Februari 2025

Kepala BPS Sulteng Simon Sapary. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Sulawesi Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral senilai 370,54 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau 30,01 persen dari total nilai impor pada Februari 2025.

"Kontribusi terbesar impor berasal dari bahan bakar mineral senilai 370,54 juta dolar AS atau 30,01 persen dari total nilai impor," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary di Palu, Selasa.

Kemudian, lanjut dia, impor mesin-mesin/pesawat mekanik senilai 201,94 juta dolar AS atau 16,04 persen, serta besi dan baja senilai 164,81 juta dolar AS atau 13,39 persen.

Sementara itu, selama Februari 2025, total impor Sulawesi Tengah senilai 1.231,19 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 30,1 persen terhadap bulan sebelumnya.

Ia menyebutkan Negara Tiongkok adalah negara yang menjadi kontributor Impor terbesar pada bulan Februari 2025 dengan nilai impor sebesar 519,02 juta dolar AS dan berkontribusi pada total nilai impor sebesar 42,16 persen.

Kemudian, Australia sebesar 323,51 juta dolar AS atau memiliki kontribusi sebesar 26,28 persen, Amerika Serikat menyumbang nilai impor sebesar 83,8 juta dolar AS atau 6,81 persen.

Ia melanjutkan bahwa secara kumulatif, hingga bulan Februari, impor terbesar ditunjukkan ke Tiongkok senilai 821,09 juta dolar AS yang memiliki kontribusi 44,45 persen.

Selanjutnya, Australia senilai 366,28 juta dolar AS dan memiliki kontribusi sebesar 19,83 persen, serta Federasi Rusia merupakan negara ketiga yang memiliki kontribusi sebesar 7,02 persen dengan nilai kumulatif impor sampai dengan bulan Februari adalah sebesar 129,69 juta dolar AS.

"Pada kegiatan impor bulan Februari 2025, Pelabuhan Morowali menjadi kontributor bongkar impor terbesar dengan nilai sebesar 1.195,85 juta dolar AS atau sekitar 97,13 persen nilai bongkar impor berasal dari pelabuhan tersebut," ujarnya.

Sementara dari sisi volume muatan yang diangkut, pelabuhan ini telah melakukan bongkar muatan sebesar 4.582,36 ribu ton.

Pada posisi kedua, Pelabuhan Poso melakukan bongkar impor dengan nilai sebesar 28,9 juta dolar AS dengan volume muatan dibongkar sebesar 28,9 ribu ton.

Ia menambahkan bahwa secara kumulatif sejak Januari 2025 tercatat sebesar 1.798,21 juta dolar AS nilai impor berasal dari Pelabuhan Morowali.