Pemkot Palu siapkan langkah kendalikan inflasi hadapi Nataru

id Pemkot Palu ,Natal dan tahun baru,Kendalikan inflasi

Pemkot Palu siapkan langkah kendalikan inflasi hadapi Nataru

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid. ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyiapkan langkah strategis dalam upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan mengendalikan inflasi menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid dalam keterangannya di Palu, Sabtu, mengatakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Palu menjadi momentum penting bagi Pemkot Palu menyiapkan langkah-langkah strategis, tidak hanya untuk menjelang Nataru, tetapi juga dalam menghadapi dinamika ekonomi tahun 2026.

“Kita harus memastikan harga tetap terjangkau agar masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman dan tanpa kecemasan,” katanya.

Wali Kota menginstruksikan agar pasar murah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat menyasar rumah ibadah sebagai bentuk pemerataan layanan menghadapi Natal dan Tahun Baru.

Ia juga meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis untuk segera melakukan inspeksi pasar secara menyeluruh sebagai langkah preventif menghadapi potensi lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), terutama Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Bulog, dan jajaran kepolisian untuk meminimalkan potensi permainan harga di lapangan.

“Natal dan Tahun Baru ini, pasar murahnya kita dorong ke gereja. Yang lain juga dipersilakan buka sebagaimana biasa. Nanti juga ada pasar murah di masjid saat Hari Raya besar Islam,” katanya.

Hadianto juga menekankan pentingnya penerapan sistem digital di seluruh rantai pasok pasar, termasuk penggunaan QRIS secara menyeluruh oleh para pedagang.

Menurut dia, jika digitalisasi berjalan optimal, maka pengendalian inflasi juga akan semakin efektif.

“Semua yang berkaitan dengan supply dan demand di pasar harus terdigitalisasi. Pedagang wajib menggunakan QRIS. Bahkan untuk mendapatkan lapak baru nanti, syaratnya harus ber-QRIS,” katanya.

Secara year-on-year, inflasi Kota Palu tercatat berada pada posisi keempat terendah di Sulawesi Tengah, yaitu sebesar 3,08 persen pada Oktober 2025 dan turun menjadi 2,94 persen pada November 2025.

Ia mengatakan meski masih sedikit di atas target nasional sebesar 2,72 persen, angka tersebut dinilai stabil. Karena itu, ia menyampaikan apresiasi kepada TPID Kota Palu, Bank Indonesia, serta seluruh mitra kerja atas capaian dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.

“Target kita bukan sekadar mendapatkan penghargaan, tetapi menjadikan penghargaan itu sebagai standar. Bila kita sudah mendapatkan penghargaan TPID terbaik, berarti kita sudah berada pada jalur yang benar,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa inflasi Kota Palu harus mampu berada di bawah rata-rata nasional untuk turut membantu pencapaian target inflasi nasional tersebut.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.