Jakarta (ANTARA) - Dengan segera meluncurnya ponsel pintar dan perangkat audio Galaxy S20+ dan Buds+ BTS Edition, menandakan kedua kalinya Samsung bekerja sama dengan grup K-pop lain setelah kolaborasinya bersama BLACKPINK untuk seri A80.
Menurut Product Marketing Manager Samsung Mobile Taufiq Furqan saat ditemui di Jakarta, Senin, adanya kolaborasi bersama bintang-bintang K-pop rupanya memiliki dampak positif bagi penjualan perangkat Samsung.
"Mostly dampak dan output-nya positif. Bahkan, dari yang bukan fans pun merasa bahwa ada hal yang bisa diberikan dari Samsung untuk fandom (kelompok penggemar)," kata Taufiq.
Lebih lanjut, ia merasa bahwa kolaborasi ini memiliki keuntungan, baik untuk BTS, penggemarnya, dan Samsung. Hal ini juga berdampak pada penjualan perangkat edisi terbatas tersebut.
"Dampaknya semuanya positif, dalam artian bagus untuk BTS dan untuk kita (Samsung). Mereka (ARMY, penggemar BTS) sebagai fans pun ketika kita mulai umumkan kolaborasi dengan BTS, mereka sudah mulai me-retweet dan sebarkan informasi ini dari awal Juni, sehingga organiknya tinggi banget," ujar Taufiq.
"Untuk preorder BTS Edition ini, penjualannya positif, kita tetap terima dan banyak yang preorder. Apalagi di tengah pandemi ini, ternyata orang ada yang spending untuk produk smartphone yang limited edition seperti ini," kata dia melanjutkan.
Melihat tren sebelumnya melalui kolaborasi dengan BLACKPINK, Taufiq mengatakan, pihaknya telah menemukan kecondongan tertentu dari penggemar untuk mengoleksi barang yang berhubungan dengan idolanya.
Ia menyebut, tak semua penggemar mau untuk mengalokasikan uangnya untuk membeli perangkat teknologi secara bundling. Sehingga, untuk Samsung Galaxy S20+ dan Buds+ BTS Edition, pihaknya memberikan kebebasan penggemar untuk membeli perangkat sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
"Yang kita learning dari BLACKPINK, enggak semua konsumen mau beli bundling. Jadi, sekarang kita beri kebebasan untuk user, apa mau beli hp saja, buds saja? Kita ikuti maunya customer apa," kata Taufiq.
Ketika disinggung mengenai apa faktor yang mendorong Samsung untuk menyediakan perangkat edisi terbatas bersama idola K-pop, Taufiq mengatakan, saat ini penggemar membutuhkan sesuatu yang dapat menunjukkan identitas mereka secara ekslusif.
"Kalau kita lihat responnya, memang ini menjadi identitas. Untuk sebagian orang seperti mereka yang berada di sebuah fandom, mereka menggunakan (ponsel) juga sebagai identitas, dengan produk yang beda namun termasuk collectible items," ujar dia.
Barang yang dapat dikoleksi tersebut, lanjut Taufiq, termasuk ponsel, photo card, dan album fisik, memiliki nilai tersendiri bagi penggemar K-pop. Hal ini juga memungkinkan adanya pasar secondhand untuk menjual barang tersebut, tak terkecuali produk Samsung.
"Pas awal preorder itu pun sudah mulai pasar second-nya untuk photo card (dari edisi ini). Barang-barang ini menarik untuk fandom. Namun, untuk Samsung sendiri, ini bukan sebagai penompang (penjualan normal), namun untuk specific market untuk kita serve," pungkasnya.
Menurut Product Marketing Manager Samsung Mobile Taufiq Furqan saat ditemui di Jakarta, Senin, adanya kolaborasi bersama bintang-bintang K-pop rupanya memiliki dampak positif bagi penjualan perangkat Samsung.
"Mostly dampak dan output-nya positif. Bahkan, dari yang bukan fans pun merasa bahwa ada hal yang bisa diberikan dari Samsung untuk fandom (kelompok penggemar)," kata Taufiq.
Lebih lanjut, ia merasa bahwa kolaborasi ini memiliki keuntungan, baik untuk BTS, penggemarnya, dan Samsung. Hal ini juga berdampak pada penjualan perangkat edisi terbatas tersebut.
"Dampaknya semuanya positif, dalam artian bagus untuk BTS dan untuk kita (Samsung). Mereka (ARMY, penggemar BTS) sebagai fans pun ketika kita mulai umumkan kolaborasi dengan BTS, mereka sudah mulai me-retweet dan sebarkan informasi ini dari awal Juni, sehingga organiknya tinggi banget," ujar Taufiq.
"Untuk preorder BTS Edition ini, penjualannya positif, kita tetap terima dan banyak yang preorder. Apalagi di tengah pandemi ini, ternyata orang ada yang spending untuk produk smartphone yang limited edition seperti ini," kata dia melanjutkan.
Melihat tren sebelumnya melalui kolaborasi dengan BLACKPINK, Taufiq mengatakan, pihaknya telah menemukan kecondongan tertentu dari penggemar untuk mengoleksi barang yang berhubungan dengan idolanya.
Ia menyebut, tak semua penggemar mau untuk mengalokasikan uangnya untuk membeli perangkat teknologi secara bundling. Sehingga, untuk Samsung Galaxy S20+ dan Buds+ BTS Edition, pihaknya memberikan kebebasan penggemar untuk membeli perangkat sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
"Yang kita learning dari BLACKPINK, enggak semua konsumen mau beli bundling. Jadi, sekarang kita beri kebebasan untuk user, apa mau beli hp saja, buds saja? Kita ikuti maunya customer apa," kata Taufiq.
Ketika disinggung mengenai apa faktor yang mendorong Samsung untuk menyediakan perangkat edisi terbatas bersama idola K-pop, Taufiq mengatakan, saat ini penggemar membutuhkan sesuatu yang dapat menunjukkan identitas mereka secara ekslusif.
"Kalau kita lihat responnya, memang ini menjadi identitas. Untuk sebagian orang seperti mereka yang berada di sebuah fandom, mereka menggunakan (ponsel) juga sebagai identitas, dengan produk yang beda namun termasuk collectible items," ujar dia.
Barang yang dapat dikoleksi tersebut, lanjut Taufiq, termasuk ponsel, photo card, dan album fisik, memiliki nilai tersendiri bagi penggemar K-pop. Hal ini juga memungkinkan adanya pasar secondhand untuk menjual barang tersebut, tak terkecuali produk Samsung.
"Pas awal preorder itu pun sudah mulai pasar second-nya untuk photo card (dari edisi ini). Barang-barang ini menarik untuk fandom. Namun, untuk Samsung sendiri, ini bukan sebagai penompang (penjualan normal), namun untuk specific market untuk kita serve," pungkasnya.