Palu (ANTARA) - Yayasan Buddha Tzu Chi mulai membangun sekolah di kawasan hunian tetap (huntap) satu Kelurahan Tondo, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Wali Kota Palu Hidayat usai meletakkan batu pertama pembangunan sarana pendidikan, di Palu, Selasa mengatakan pembangunan sekolah di kawasan huntap sebagai upaya melengkapi fasilitas huntap korban bencana, agar akses pendidikan mudah dijangkau.
"Selaku pemerintah serta mewakili masyarakat Kota Palu saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak Buddha Tzu Chi, karena telah turut membantu pengembangan pendidikan di daerah ini dengan menyediakan sejumlah sarana pendidikan," ungkap Hidayat.
Pembangunan sarana pendidikan itu diantaranya gedung Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut wali kota, Buddha Tzu Chi sudah banyak membantu pemerintah setempat dalam upaya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana alam 28 September 2018.
Bantuan yayasan tersebut yang telah terealisasi, salah satunya huntap untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi di ibu kota Sulteng sebanyak 1.500 unit, dan saat ini sebagian hunian tersebut telah ditempati warga penyintas.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada lembaga, NGO dan para donatur lainnya yang telah berpartisipasi membantu pemulihan pascabencana Palu dengan membangun sejumlah sarana dan prasarana," kata Hidayat menambahkan
Pada perencanaan pembangunan hunian untuk korban bencana, pemerintah telah menetapkan sejumlah lahan relokasi, yakni huntap satu dan dua di Kelurahan Tondo, huntap tiga Kelurahan Talise Kecamatan Matikulore.
Selain itu, penetapan lokasi relokasi juga berada di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga dan Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat yang kini proses pembangunannya sedang berjalan.
"Kami harap semua proses pembangunan ini berjalan lancar agar para penyintas bisa secepatnya menempati hunian baru mereka," demikian Hidayat.
Pada peletakan batu pertama pembangunan sekolah, wali kota di dampingi Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Moh Hidayat L dan perwakilan pengembang serta sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Palu.
Wali Kota Palu Hidayat usai meletakkan batu pertama pembangunan sarana pendidikan, di Palu, Selasa mengatakan pembangunan sekolah di kawasan huntap sebagai upaya melengkapi fasilitas huntap korban bencana, agar akses pendidikan mudah dijangkau.
"Selaku pemerintah serta mewakili masyarakat Kota Palu saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak Buddha Tzu Chi, karena telah turut membantu pengembangan pendidikan di daerah ini dengan menyediakan sejumlah sarana pendidikan," ungkap Hidayat.
Pembangunan sarana pendidikan itu diantaranya gedung Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut wali kota, Buddha Tzu Chi sudah banyak membantu pemerintah setempat dalam upaya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana alam 28 September 2018.
Bantuan yayasan tersebut yang telah terealisasi, salah satunya huntap untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi di ibu kota Sulteng sebanyak 1.500 unit, dan saat ini sebagian hunian tersebut telah ditempati warga penyintas.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada lembaga, NGO dan para donatur lainnya yang telah berpartisipasi membantu pemulihan pascabencana Palu dengan membangun sejumlah sarana dan prasarana," kata Hidayat menambahkan
Pada perencanaan pembangunan hunian untuk korban bencana, pemerintah telah menetapkan sejumlah lahan relokasi, yakni huntap satu dan dua di Kelurahan Tondo, huntap tiga Kelurahan Talise Kecamatan Matikulore.
Selain itu, penetapan lokasi relokasi juga berada di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga dan Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat yang kini proses pembangunannya sedang berjalan.
"Kami harap semua proses pembangunan ini berjalan lancar agar para penyintas bisa secepatnya menempati hunian baru mereka," demikian Hidayat.
Pada peletakan batu pertama pembangunan sekolah, wali kota di dampingi Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Moh Hidayat L dan perwakilan pengembang serta sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Palu.