Jakarta (ANTARA) - Kiper legendaris Bayern Munich yang sekarang menjadi salah satu direktur klub itu, Oliver Kahn, meminta peraturan-peraturan Financial Fair Play diperketat setelah Manchester City lolos dari sanksi larangan bermain dua tahun di Eropa yang dijatuhkan UEFA.
Pada bulan lalu Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengabulkan gugatan City terhadap sanksi tersebut. The Citizens hanya dijatuhi denda sebesar sepuluh juta euro karena dianggap tidak kooperatif dengan badan sepak bola Eropa.
Saat ditanyai apakah peluang Bayern menjuarai Liga Champions untuk keenam kalinya akan menjadi lebih berat, Kahn menjawab seperti dikutip Daily Mail, "Ya, itu benar, jika kita melihat masalah Financial Fair Play itu akan demikian. Kami sangat tertarik agar Financial Fair Play lebih dianggap serius."
"Saya tidak tahu situasi tepatnya saat ini di Manchester City atau Paris St Germain atau klub-klub lain, namun menurut saya kita semestinya memperlakukan Financial Fair Play dengan lebih serius pada masa yang akan datang, karena jika kita tidak melakukannya, kita tidak memerlukannya," tambahnya.
"Jika di masa yang akan datang Anda hanya memiliki klub-klub yang sama untuk menjuarai Liga Champions atau memenangi misalnya Liga Jerman atau Liga Inggris atau liga-liga lainnya, menurut saya itu sedikit membosankan. Maka, menurut saya, kita semestinya melakukan sesuatu untuk mendapatkan Financial Fair Play yang benar-benar kuat."
Bayern pada bulan lalu mengamankan gelar Liga Jerman mereka untuk kedelapan kalinya secara beruntun, namun Kahn meyakini kompetisi dapat berlangsung dengan sehat di olahraga, meski bagaimana untuk mencapai prestasi dapat menjadi masalah yang lebih problematis.
"Kami di Bayern Munich percaya bahwa kami selalu tertarik kepada kompetisi yang lebih seimbang di liga kami, namun kami harus sangat berhati-hati perihal uang karena kami bukan hanya berkompetisi di Liga Jerman, sebagai merk global kami juga bersaing di Eropa. Itu bukan pertanyaan mudah, namun kami perlu menemukan jawaban dalam beberapa bulan mendatang."
"Kita harus menemukan keseimbangan antara liga-liga lokal dan mendapatkan kompetisi yang bagusdi sana, namun kami sebagai Bayern Munich juga berkompetisi di Eropa melawan klub-klub lain. Menurut saya menemukan keseimbangan itu bukan perkara mudah," papar sosok yang memenangi Liga Champions pada 2001 itu.
Bayern masih mengikuti Liga Champions 2019/2020. Tim Bavaria itu menggenggam keunggulan 3-0 atas Chelsea menjelang pertandingan leg kedua 16 besar mereka pekan depan.
Pada bulan lalu Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengabulkan gugatan City terhadap sanksi tersebut. The Citizens hanya dijatuhi denda sebesar sepuluh juta euro karena dianggap tidak kooperatif dengan badan sepak bola Eropa.
Saat ditanyai apakah peluang Bayern menjuarai Liga Champions untuk keenam kalinya akan menjadi lebih berat, Kahn menjawab seperti dikutip Daily Mail, "Ya, itu benar, jika kita melihat masalah Financial Fair Play itu akan demikian. Kami sangat tertarik agar Financial Fair Play lebih dianggap serius."
"Saya tidak tahu situasi tepatnya saat ini di Manchester City atau Paris St Germain atau klub-klub lain, namun menurut saya kita semestinya memperlakukan Financial Fair Play dengan lebih serius pada masa yang akan datang, karena jika kita tidak melakukannya, kita tidak memerlukannya," tambahnya.
"Jika di masa yang akan datang Anda hanya memiliki klub-klub yang sama untuk menjuarai Liga Champions atau memenangi misalnya Liga Jerman atau Liga Inggris atau liga-liga lainnya, menurut saya itu sedikit membosankan. Maka, menurut saya, kita semestinya melakukan sesuatu untuk mendapatkan Financial Fair Play yang benar-benar kuat."
Bayern pada bulan lalu mengamankan gelar Liga Jerman mereka untuk kedelapan kalinya secara beruntun, namun Kahn meyakini kompetisi dapat berlangsung dengan sehat di olahraga, meski bagaimana untuk mencapai prestasi dapat menjadi masalah yang lebih problematis.
"Kami di Bayern Munich percaya bahwa kami selalu tertarik kepada kompetisi yang lebih seimbang di liga kami, namun kami harus sangat berhati-hati perihal uang karena kami bukan hanya berkompetisi di Liga Jerman, sebagai merk global kami juga bersaing di Eropa. Itu bukan pertanyaan mudah, namun kami perlu menemukan jawaban dalam beberapa bulan mendatang."
"Kita harus menemukan keseimbangan antara liga-liga lokal dan mendapatkan kompetisi yang bagusdi sana, namun kami sebagai Bayern Munich juga berkompetisi di Eropa melawan klub-klub lain. Menurut saya menemukan keseimbangan itu bukan perkara mudah," papar sosok yang memenangi Liga Champions pada 2001 itu.
Bayern masih mengikuti Liga Champions 2019/2020. Tim Bavaria itu menggenggam keunggulan 3-0 atas Chelsea menjelang pertandingan leg kedua 16 besar mereka pekan depan.