Yogyakarta (ANTARA) - Gusti Bendara Raden Ayu (GBRAy) Murdokusumo, kakak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X, wafat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada Sabtu pukul 06.15 WIB.
"Betul. Meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tadi pagi," kata Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Jatiningrat saat dikonfirmasi mengenai kabar duka itu, Sabtu, di Yogyakarta.
KRT Jatiningrat atau yang akrab disapa "Romo Tirun" menjelaskan bahwa GBRAy Murdokusumo yang tutup usia pada usia 77 tahun ini merupakan puteri kedua Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan KRA Pintakapurnama.
"Beliau kakaknya Sultan (HB X) dari lain ibu," kata dia.
Ia mengatakan GBRAy Murdokusumo semasa hidupnya lebih banyak menggeluti bidang batik dengan aktif di paguyuban pecinta batik Sekar Jagad.
Sebelum wafat, menurut dia, Murdokusumo sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta karena menderita penyakit stroke.
Jenazah almarhumah, kata Romo Tirun, akan dikebumikan di Makam Keluarga Pasareyan Hastorenggo Kotagede Yogyakarta dan berangkat dari rumah duka di Jl. Kemitbumen No. 2, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta sekitar pukul 15.30 WIB.
"Kami sangat merasa kehilangan, semoga arwahnya diterima oleh Allah SWT sesuai dengan amal ibadahnya," demikian KRT Jatiningrat.
"Betul. Meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tadi pagi," kata Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Jatiningrat saat dikonfirmasi mengenai kabar duka itu, Sabtu, di Yogyakarta.
KRT Jatiningrat atau yang akrab disapa "Romo Tirun" menjelaskan bahwa GBRAy Murdokusumo yang tutup usia pada usia 77 tahun ini merupakan puteri kedua Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan KRA Pintakapurnama.
"Beliau kakaknya Sultan (HB X) dari lain ibu," kata dia.
Ia mengatakan GBRAy Murdokusumo semasa hidupnya lebih banyak menggeluti bidang batik dengan aktif di paguyuban pecinta batik Sekar Jagad.
Sebelum wafat, menurut dia, Murdokusumo sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta karena menderita penyakit stroke.
Jenazah almarhumah, kata Romo Tirun, akan dikebumikan di Makam Keluarga Pasareyan Hastorenggo Kotagede Yogyakarta dan berangkat dari rumah duka di Jl. Kemitbumen No. 2, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta sekitar pukul 15.30 WIB.
"Kami sangat merasa kehilangan, semoga arwahnya diterima oleh Allah SWT sesuai dengan amal ibadahnya," demikian KRT Jatiningrat.