Jakarta (ANTARA) - Manajer Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel, mengakui timnya tampil kurang klinis di partai final Liga Champions tetapi tak mau mengalahkan siapapun ketika akhirnya mereka kalah 0-1 dari Bayern Muenchen di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu waktu setempat (Senin WIB).

"Yang kurang dari kami cuma kemampuan mencetak gol pertama. Saya yakin jika bisa meraih gol pertama, kami juga akan menang dengan skor serupa 1-0," kata Tuchel dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA.

"Kami kurang klinis. Kami tentu menginginkan Kylian Mbappe dan Nyemar untuk selalu mencetak gol, tetapi hal itu tidak selalu terjadi," ujarnya menambahkan.

Neymar lebih dulu memperoleh peluang di awal laga ketika menerima umpan terobosan dari Mbappe, tetapi tembakannya bisa dimentahkan oleh kiper Bayern, Manuel Neuer.

Lantas Mbappe juga mendapatkan kesempatan ketika David Alaba melakukan blunder di area pertahanan Bayern, sayang penyelesaiannya masih tepat mengarah ke pelukan Neuer.

Kegagalan itu harus dibayar mahal sebab, satu kelengahan di lini belakang PSG mengawal pergerakan Kingsley Coman membuat pemain berpaspor Prancis itu mampu mencetak gol dengan menanduk umpan silang kiriman Joshua Kimmich.

"Dalam sepak bola, anda harus menerima terkadang keberuntungan memainkan peranan penting," kata Tuchel.

"Kami memiliki beberapa peluang dan gagal mengkonversinya menjadi gol, tapi kami tidak bisa menyalahkan siapapun atas hal itu," pungkas Tuchel.

Kendati gagal menjadi juara, Tuchel berhasil mengantarkan PSG meruntuhkan tembok mental mereka demi menembus final Liga Champions untuk pertama kalinya.

Musim PSG berakhir hanya dengan tiga gelar yakni juara Liga Prancis, Piala Prancis dan Piala Liga Prancis serta satu trofi laga pembuka musim 2019/20 Trophee des Champions.
 

Pewarta : Gilang Galiartha
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024