Rio de Janeiro (ANTARA) - Pengadilan Brazil menjatuhkan skors terhadap gubernur Negara Bagian Rio de Janeiro, Jumat (28/8), karena ia diduga terlibat kasus korupsi dalam pembelian peralatan dan jasa kesehatan untuk menanggulangi COVID-19.
Penyelidikan terhadap penyalahgunaan dana penanggulangan COVID-19 tengah berlangsung tidak hanya di Brazil, tetapi juga negara-negara Amerika Latin lainnya seperti Peru, Ekuador, dan Meksiko.
Skors yang dijatuhkan pengadilan terhadap Gubernur Rio, Wilson Witzel, berlaku selama 180 hari. Keputusan itu dibacakan di Pengadilan Tinggi di Brasilia dan menjadi pukulan telak bagi Witzel.
Witzel merupakan seorang politisi yang mengklaim dirinya taat hukum. Ia memenangi pemilihan gubernur di Rio, negara bagian terpenting kedua di Brazil, pada 2018.
Gubernur Rio itu cukup aktif mengkritik Bolsonaro, meskipun ia terpilih sebagai gubernur karena berkoalisi dengan presiden Brazil itu. Perselisihan keduanya memuncak setelah otoritas negara bagian Rio menyelidiki dugaan pencucian uang yang melibatkan putra presiden Bolsonaro dan beberapa eks pejabat pemerintah.
Witzel melalui pernyataan tertulisnya ke wartawan mengatakan pencopotan dirinya dari kursi gubernur untuk sementara waktu oleh lembaga peradilan federal memuat kepentingan politik.
Menurut Witzel, sanksi skors terhadap dirinya merupakan "sirkus" yang dimainkan oleh aparat pendukung Bolsonaro.
Sanksi terhadap dirinya, Witzel mengatakan, hanya berdasarkan kesaksian menyesatkan dari mantan kepala dinas kesehatan Rio.
Pencopotan sementara itu diputuskan setelah Witzel diusulkan oleh beberapa pihak untuk dimakzulkan karena dugaan kasus korupsi tersebut.
Tim pengacara Witzel mengatakan mereka terkejut mendengar putusan pengadilan dan masih menunggu dokumen terkait yang menjelaskan tuduhan-tuduhan yang ditujukan pada kliennya itu.
Seiring dengan putusan pengadilan, kepolisian federal juga menangkap sembilan orang dan melakukan 83 penggeledahan terhadap rekan-rekan Witzel, kata kejaksaan.
Kejaksaan federal pada Mei menuduh Witzel dan istrinya, Helena, terlibat dalam aksi pidana terorganisasi, mengingat firma hukumnya kerap menerima uang pembayaran dari sebuah perusahaan yang mendapatkan kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa terkait COVID-19, demikian isi dokumen pengadilan ferederal.
Witzel saat itu mengatakan ia tidak bersalah, sementara istrinya mengatakan kasus hukum terhadap gubernur Rio itu bermuatan politis.
Firma hukum milik Helena menyebut kepolisian tidak menemukan data apa pun yang dapat membuktikan tuduhan tersebut.
Sementara itu, pihak lain yang telah ditetapkan tersangka dan ditahan adalah seorang pastur dan ketua Partai Kristiani Sosial, Everaldo Pereira, kata seorang narasumber yang mengetahui masalah itu,
Pereira merupakan pendukung kelompok konservatif dan ia dekat dengan Bolsonaro. Pastur itu membaptis Bolsonaro di Sungai Yordan pada 2016.
Partai Kristiani Sosial dalam pernyataan tertulisnya mengatakan Pereira selalu bersedia untuk memberikan keterangan dan menjawab pertanyaan aparat penegak hukum.
Sumber: Reuters
Penyelidikan terhadap penyalahgunaan dana penanggulangan COVID-19 tengah berlangsung tidak hanya di Brazil, tetapi juga negara-negara Amerika Latin lainnya seperti Peru, Ekuador, dan Meksiko.
Skors yang dijatuhkan pengadilan terhadap Gubernur Rio, Wilson Witzel, berlaku selama 180 hari. Keputusan itu dibacakan di Pengadilan Tinggi di Brasilia dan menjadi pukulan telak bagi Witzel.
Witzel merupakan seorang politisi yang mengklaim dirinya taat hukum. Ia memenangi pemilihan gubernur di Rio, negara bagian terpenting kedua di Brazil, pada 2018.
Gubernur Rio itu cukup aktif mengkritik Bolsonaro, meskipun ia terpilih sebagai gubernur karena berkoalisi dengan presiden Brazil itu. Perselisihan keduanya memuncak setelah otoritas negara bagian Rio menyelidiki dugaan pencucian uang yang melibatkan putra presiden Bolsonaro dan beberapa eks pejabat pemerintah.
Witzel melalui pernyataan tertulisnya ke wartawan mengatakan pencopotan dirinya dari kursi gubernur untuk sementara waktu oleh lembaga peradilan federal memuat kepentingan politik.
Menurut Witzel, sanksi skors terhadap dirinya merupakan "sirkus" yang dimainkan oleh aparat pendukung Bolsonaro.
Sanksi terhadap dirinya, Witzel mengatakan, hanya berdasarkan kesaksian menyesatkan dari mantan kepala dinas kesehatan Rio.
Pencopotan sementara itu diputuskan setelah Witzel diusulkan oleh beberapa pihak untuk dimakzulkan karena dugaan kasus korupsi tersebut.
Tim pengacara Witzel mengatakan mereka terkejut mendengar putusan pengadilan dan masih menunggu dokumen terkait yang menjelaskan tuduhan-tuduhan yang ditujukan pada kliennya itu.
Seiring dengan putusan pengadilan, kepolisian federal juga menangkap sembilan orang dan melakukan 83 penggeledahan terhadap rekan-rekan Witzel, kata kejaksaan.
Kejaksaan federal pada Mei menuduh Witzel dan istrinya, Helena, terlibat dalam aksi pidana terorganisasi, mengingat firma hukumnya kerap menerima uang pembayaran dari sebuah perusahaan yang mendapatkan kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa terkait COVID-19, demikian isi dokumen pengadilan ferederal.
Witzel saat itu mengatakan ia tidak bersalah, sementara istrinya mengatakan kasus hukum terhadap gubernur Rio itu bermuatan politis.
Firma hukum milik Helena menyebut kepolisian tidak menemukan data apa pun yang dapat membuktikan tuduhan tersebut.
Sementara itu, pihak lain yang telah ditetapkan tersangka dan ditahan adalah seorang pastur dan ketua Partai Kristiani Sosial, Everaldo Pereira, kata seorang narasumber yang mengetahui masalah itu,
Pereira merupakan pendukung kelompok konservatif dan ia dekat dengan Bolsonaro. Pastur itu membaptis Bolsonaro di Sungai Yordan pada 2016.
Partai Kristiani Sosial dalam pernyataan tertulisnya mengatakan Pereira selalu bersedia untuk memberikan keterangan dan menjawab pertanyaan aparat penegak hukum.
Sumber: Reuters