Jakarta (ANTARA) - Platform konferensi video Zoom Video Communications menambah prediksi pendapatan tahunan lebih dari 30 persen karena yakin penjualan akan naik selama pandemi virus corona.
Platform konferensi video seperti Zoom menjadi andalan untuk menggantikan pertemuan sehari-hari, seperti kerja dan sekolah, saat pandemi COVID-19 di berbagai negara.
Dalam pertemuan dengan para investor, Chief Financial Officer Zoom, Kelly Steckelberg mengatakan keuntungan kotor akan tetap sama dengan tahun fiskal ini, dikutip dari Reuters, Selasa.
Tapi, mereka juga mengalami angka yang tinggi untuk konsumen yang membatalkan keanggotaan karena kontroversi yang dialami Zoom beberapa waktu belakangan. Zoom sudah memasukkan faktor tersebut ke prediksi mereka.
Sejak pandemi virus corona, Zoom berusaha meyakinkan pengguna akun gratis untuk beralih ke layanan berbayar. Zoom menggunakan pusat data dan penyedia layanan cloud, seperti Amazon.com dan Oracle Corp, untuk layanan konferensi video yang mereka berikan.
Pendapatan Zoom naik 355 persen menjadi 663,5 juta dolar, sementara keuntungan kotor naik menjadi 71 persen.
Platform konferensi video seperti Zoom menjadi andalan untuk menggantikan pertemuan sehari-hari, seperti kerja dan sekolah, saat pandemi COVID-19 di berbagai negara.
Dalam pertemuan dengan para investor, Chief Financial Officer Zoom, Kelly Steckelberg mengatakan keuntungan kotor akan tetap sama dengan tahun fiskal ini, dikutip dari Reuters, Selasa.
Tapi, mereka juga mengalami angka yang tinggi untuk konsumen yang membatalkan keanggotaan karena kontroversi yang dialami Zoom beberapa waktu belakangan. Zoom sudah memasukkan faktor tersebut ke prediksi mereka.
Sejak pandemi virus corona, Zoom berusaha meyakinkan pengguna akun gratis untuk beralih ke layanan berbayar. Zoom menggunakan pusat data dan penyedia layanan cloud, seperti Amazon.com dan Oracle Corp, untuk layanan konferensi video yang mereka berikan.
Pendapatan Zoom naik 355 persen menjadi 663,5 juta dolar, sementara keuntungan kotor naik menjadi 71 persen.