Mamuju (antarasulteng.com) -
Puluhan rumah penduduk di daerah Bambu, Kelurahan Mamunyu, sekitar lima
kilometer arah utara dari ibukota Mamuju, Sulawesi Barat, porak-poranda
diterjang angin puting beliung.
"Cuaca buruk yang melanda daerah kita ternyata disertai angin puting beliung yang terjadi, Senin (14/7) sekitar pukul 18.00 Wita. Petugas kami baru ke lokasi kejadian untuk melihat langsung kondisi korban yang terkena bencana itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, Darno Madjid yang dihubungi via telpon di Mamuju, Senin, malam.
Ia menyampaikan, tim yang diturunkan tersebut telah berada di lokasi kejadian sembari melakukan pendataan dan memantau apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak pusaran angin puting beliung.
Darno menyampaikan, hujan yang melanda daerahnya sejak siang hingga malam hari, tentu menjadi ancaman bagi masyarakat.
Karena itu kata dia, warga harus mampu membaca tanda-tanda alam akan ancaman bencana alam baik bencana banjir, longsor maupun bencana angin puting beliung.
"Bencana puting beliung kami ketahui setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Yang pastinya, puluhan rumah porak-poranda setelah diterjang angin," ungkap Darno Madjid.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa kata dia, namun masyarakat yang terkena dampak bencana mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Kerugian material para korban tentu mencapai angka ratusan juta rupiah karena kondisi rumah warga terbilang rusak parah," jelasnya.
Hal yang paling penting, kata dia, masyarakat harus tetap waspada ancaman datangnya bencana banjir apabila hujan terus mengguyur daerah ini.
"Intensitas curah hujan cukup tinggi. Jika dalam kondisi seperti itu, maka ancaman banjir kiriman bisa terjadi," kata Darno. (skd)
"Cuaca buruk yang melanda daerah kita ternyata disertai angin puting beliung yang terjadi, Senin (14/7) sekitar pukul 18.00 Wita. Petugas kami baru ke lokasi kejadian untuk melihat langsung kondisi korban yang terkena bencana itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, Darno Madjid yang dihubungi via telpon di Mamuju, Senin, malam.
Ia menyampaikan, tim yang diturunkan tersebut telah berada di lokasi kejadian sembari melakukan pendataan dan memantau apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak pusaran angin puting beliung.
Darno menyampaikan, hujan yang melanda daerahnya sejak siang hingga malam hari, tentu menjadi ancaman bagi masyarakat.
Karena itu kata dia, warga harus mampu membaca tanda-tanda alam akan ancaman bencana alam baik bencana banjir, longsor maupun bencana angin puting beliung.
"Bencana puting beliung kami ketahui setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Yang pastinya, puluhan rumah porak-poranda setelah diterjang angin," ungkap Darno Madjid.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa kata dia, namun masyarakat yang terkena dampak bencana mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Kerugian material para korban tentu mencapai angka ratusan juta rupiah karena kondisi rumah warga terbilang rusak parah," jelasnya.
Hal yang paling penting, kata dia, masyarakat harus tetap waspada ancaman datangnya bencana banjir apabila hujan terus mengguyur daerah ini.
"Intensitas curah hujan cukup tinggi. Jika dalam kondisi seperti itu, maka ancaman banjir kiriman bisa terjadi," kata Darno. (skd)