Poso (ANTARA) - Calon Bupati Poso, Samsuri menjelaskan jika menjadi seorang kandidat bupati Poso harus memiliki konsep mau diarahkan ke mana Poso ke depan, dan bisa mengetahui karakteristik daerah ini.
Hal itu dia tegaskan saat kampanye terbatas Pilkada Poso tahun 2020 di Desa Kuku Kecamatan Pamona Utara, Rabu.
"Seorang kandidat harus punya konsep, mau di kemanakan Poso ke depan, jika Tuhan mengizinkan saya dengan Pak Toni sebagai calon waki Bupati Poso, kami memiliki konsep secara umum dan karakteristik," ujar Samsuri.
Samsuri yang hadir bersama calon wakil Bupati Poso Toni Sowolino menjabarkan sejumlah konsep ke depan yang menurutnya tidak asing di Tanah Poso yang mengetahui karakteristik Kabupaten Poso secara luas.
Konsep misi tersebut yakni untuk menciptakan Kabupaten Poso yang aman dan maju dengan berbasis pertanian, didukung sumber daya manusia yang unggul.
Untuk mewujudkan misi itu, ada beberapa yang akan ditempuh, yakni meningkatkan keamanan, bertumpu pada adat budaya, sosial, agama dengan semangat Sintuwu Maroso.
"Kita juga meningkatkan citra kota dan desa yang bertumpu pada usaha kecil dan menengah, pariwisata dan infrastruktur agar ada keseimbangan.
"Jalan akan diperbaiki dan dibangun, tidak harus aspal hotmix, tapi setidaknya bisa dilalui untuk akses jalan ekonomi," tuturnya.
Begitu juga irigasi untuk kebutuhan pokok petani sawah, karena daerah ini memiliki luas sawah 22 ribu hektare.
Dia menginginkan akan membangun jalan lingkar wilayah untuk mengakses pariwisata, yakni jalan poros Napu - Bada - Poso Kota, yang selama ini belum tembus jalan antara Napu- Bada.
Secara karestik wilayah yang memiliki potensi yang baik, seperti Kecamatan Lore sebagai penghasil sayur yang bisa dikembangkan.
"Namun sayangnya akses jalan belum ada, olehnya itu ke depan jalan akan dimantapkan aspal hotmix untuk mengakses pariwisata yang ada di Lore dan Danau Poso.
Mantan Wabup Poso selama 10 tahun itu menjabarkan misi dan visinya, yakni memaksimalkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Untuk kesehatan, kata dia, sebagian Puskesmas sudah terakreditasi, dan lainnya juga akan diupayakan agar terakreditasi, serta juga beberapa petugas kesehatan yang masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan.
Ia juga menjabarkan bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan tanggap, dengan menyiapkan suatu tempat untuk memberikan informasi dan mendampingi masyarakat hingga urusan selesai.
"Sehingga masyarakat yang berurusan itu, tidak terlalu lama dan juga akan lancar," ujarnya.
Masalah paling mendasar di Kabupaten Poso, kata dia, adalah kemiskinan hampir 18 persen, sehingga akan berusaha menurunkan angka kemiskinan itu.
Hal itu dia tegaskan saat kampanye terbatas Pilkada Poso tahun 2020 di Desa Kuku Kecamatan Pamona Utara, Rabu.
"Seorang kandidat harus punya konsep, mau di kemanakan Poso ke depan, jika Tuhan mengizinkan saya dengan Pak Toni sebagai calon waki Bupati Poso, kami memiliki konsep secara umum dan karakteristik," ujar Samsuri.
Samsuri yang hadir bersama calon wakil Bupati Poso Toni Sowolino menjabarkan sejumlah konsep ke depan yang menurutnya tidak asing di Tanah Poso yang mengetahui karakteristik Kabupaten Poso secara luas.
Konsep misi tersebut yakni untuk menciptakan Kabupaten Poso yang aman dan maju dengan berbasis pertanian, didukung sumber daya manusia yang unggul.
Untuk mewujudkan misi itu, ada beberapa yang akan ditempuh, yakni meningkatkan keamanan, bertumpu pada adat budaya, sosial, agama dengan semangat Sintuwu Maroso.
"Kita juga meningkatkan citra kota dan desa yang bertumpu pada usaha kecil dan menengah, pariwisata dan infrastruktur agar ada keseimbangan.
"Jalan akan diperbaiki dan dibangun, tidak harus aspal hotmix, tapi setidaknya bisa dilalui untuk akses jalan ekonomi," tuturnya.
Begitu juga irigasi untuk kebutuhan pokok petani sawah, karena daerah ini memiliki luas sawah 22 ribu hektare.
Dia menginginkan akan membangun jalan lingkar wilayah untuk mengakses pariwisata, yakni jalan poros Napu - Bada - Poso Kota, yang selama ini belum tembus jalan antara Napu- Bada.
Secara karestik wilayah yang memiliki potensi yang baik, seperti Kecamatan Lore sebagai penghasil sayur yang bisa dikembangkan.
"Namun sayangnya akses jalan belum ada, olehnya itu ke depan jalan akan dimantapkan aspal hotmix untuk mengakses pariwisata yang ada di Lore dan Danau Poso.
Mantan Wabup Poso selama 10 tahun itu menjabarkan misi dan visinya, yakni memaksimalkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Untuk kesehatan, kata dia, sebagian Puskesmas sudah terakreditasi, dan lainnya juga akan diupayakan agar terakreditasi, serta juga beberapa petugas kesehatan yang masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan.
Ia juga menjabarkan bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan tanggap, dengan menyiapkan suatu tempat untuk memberikan informasi dan mendampingi masyarakat hingga urusan selesai.
"Sehingga masyarakat yang berurusan itu, tidak terlalu lama dan juga akan lancar," ujarnya.
Masalah paling mendasar di Kabupaten Poso, kata dia, adalah kemiskinan hampir 18 persen, sehingga akan berusaha menurunkan angka kemiskinan itu.