Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menitipkan pesan kepada Gubernur Kalimantan Selatan dan seluruh bupati dan wali kota di provinsi tersebut agar melakukan intervensi untuk merehabilitasi lahan secara besar-besaran guna mencegah kembali terjadinya banjir di provinsi tersebut.
"Saya titip Pak Gubernur dan seluruh Bupati agar intrevensi terhadap rehabilitasi lahan itu sangat penting sekali. Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan terutama yang berkaitan dengan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada, perlu segera dilakukan secara besar-besaran," kata Presiden saat meresmikan Bendungan Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis.
Presiden menekankan intervensi dari pemerintah daerah untuk rehabilitasi lahan sangat penting sekali. Dia berharap tidak terjadi lagi banjir besar di Kalimantan Selatan seperti yang terjadi di awal tahun ini.
"Kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang," kata Kepala Negara.
Provinsi Kalimantan Selatan sejak 14 Januari 2021 dilanda banjir besar. Sehari sesudahnya, pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan air pasang di provinsi tersebut.
Baca juga: Presiden Joko Widodo resmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan
Pencegahan dan penanganan banjir, kata Presiden Jokowi, harus dilakukan secara komprehensif dari sektor hulu hingga ke hilir. Terlebih, banjir di Kalsel pada awal tahun ini telah mengakibatkan dampak kerusakan yang sangat signifikan hingga sebanyak 10 kabupaten/kota terendam banjir.
Presiden berharap dengan beroperasinya Bendungan Tapin, dapat turut mencegah terjadinya banjir.
"Gubernur juga sampaikan bahwa karena adanya Bendungan Tapin ini banjir di Kabupaten Tapin bisa dikurangi. Sangat drastis sekali. Hanya kecil sekali daerah yang terkena banjir, karena Kabupaten Tapin memiliki bendungan ini. Inilah fungsi bendungan selain mengairi sawah, menghasilkan listrik, selain air baku, juga dalam rangka pengendalian banjir," katanya.
Bendungan Tapin yang diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis (18/2) ini dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp986 miliar. Bendungan ini memiliki kapasitas 56,7 juta meter kubik air.
Bendungan ini juga mampu menyediakan air irigasi untuk 5.472 hektare lahan, serta air baku 0,5 meter kubik per detik dan juga menghasilkan tenaga listrik 3,30 mega watt.
"Saya titip Pak Gubernur dan seluruh Bupati agar intrevensi terhadap rehabilitasi lahan itu sangat penting sekali. Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan terutama yang berkaitan dengan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada, perlu segera dilakukan secara besar-besaran," kata Presiden saat meresmikan Bendungan Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis.
Presiden menekankan intervensi dari pemerintah daerah untuk rehabilitasi lahan sangat penting sekali. Dia berharap tidak terjadi lagi banjir besar di Kalimantan Selatan seperti yang terjadi di awal tahun ini.
"Kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang," kata Kepala Negara.
Provinsi Kalimantan Selatan sejak 14 Januari 2021 dilanda banjir besar. Sehari sesudahnya, pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan air pasang di provinsi tersebut.
Baca juga: Presiden Joko Widodo resmikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan
Pencegahan dan penanganan banjir, kata Presiden Jokowi, harus dilakukan secara komprehensif dari sektor hulu hingga ke hilir. Terlebih, banjir di Kalsel pada awal tahun ini telah mengakibatkan dampak kerusakan yang sangat signifikan hingga sebanyak 10 kabupaten/kota terendam banjir.
Presiden berharap dengan beroperasinya Bendungan Tapin, dapat turut mencegah terjadinya banjir.
"Gubernur juga sampaikan bahwa karena adanya Bendungan Tapin ini banjir di Kabupaten Tapin bisa dikurangi. Sangat drastis sekali. Hanya kecil sekali daerah yang terkena banjir, karena Kabupaten Tapin memiliki bendungan ini. Inilah fungsi bendungan selain mengairi sawah, menghasilkan listrik, selain air baku, juga dalam rangka pengendalian banjir," katanya.
Bendungan Tapin yang diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis (18/2) ini dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp986 miliar. Bendungan ini memiliki kapasitas 56,7 juta meter kubik air.
Bendungan ini juga mampu menyediakan air irigasi untuk 5.472 hektare lahan, serta air baku 0,5 meter kubik per detik dan juga menghasilkan tenaga listrik 3,30 mega watt.