Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri puncak acara Dies Natalis Ke-74 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di Aula Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (18/2) malam, menegaskan bahwa persatuan penting untuk melawan pandemi COVID-19.
Dalam acara tersebut, Jenderal Listyo Sigit mengingatkan bahwa saat ini dunia, khususnya Indonesia tengah mengalami masa sulit lantaran menghadapi situasi pandemi COVID-19.
"Ini bukan masalah biasa, ini masalah yang luar biasa," kata Kapolri melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Situasi pandemi COVID-19, menurut dia, tidak hanya berdampak kepada kesehatan melainkan juga perekonomian dan aspek lain. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa saat ini dibutuhkan persatuan dari seluruh elemen mahasiswa, tidak terkecuali para pemuda dan mahasiswa.
Jenderal bintang empat ini mengatakan bahwa polarisasi saat ini masih terasa dan terus timbul di tengah masyarakat sebagai dampak dari pemilihan kepemimpinan negara. Namun, Sigit menekankan perbedaan akan selalu ada di setiap perjalanan pergantian kepemimpinan.
"Kapan kita harus berbeda pendapat dan kapan kita harus bersatu. Itu yang terpenting. Bukan untuk siapapun tapi untuk menjaga NKRI dan membawa negara kita keluar dari masa krisis global ini," kata Sigit.
Kapolri mengingatkan bahwa elemen bangsa harus bersatu agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat.
"Polarisasi ini belum selesai, kita butuh persatuan karena masalah yang kita hadapi ini serius," tutur mantan Kabareskrim Polri ini.
Di sisi lain, Kapolri juga mengajak elemen pemuda dan mahasiswa khususnya HMI turut bersama-sama memberikan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan bahasa-bahasa kemahasiswaan agar lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.
"Ini penting dan perlu peran dari rekan-rekan untuk mengajak masyarakat dengan bahasa rekan-rekan sendiri. Kalau dengan bahasa mahasiswa ini seperti apa. Intinya adalah keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," katanya.
Acara yang digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan itu dihadiri oleh senior-senior HMI seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kepala BPKM Bahlil Lahadalia, dan tokoh HMI Akbar Tanjung melalui virtual.
Baca juga: Kapolri instruksikan jajaran usut tuntas mafia tanah
Baca juga: Kapolri minta jajaran utamakan mediasi kasus ITE yang tak potensi konflik
Baca juga: Kapolri beri penghargaan pada dua anggota Polda Sulsel
Baca juga: Kapolri beri penghargaan pada pecalang Bali karena berprestasi
Dalam acara tersebut, Jenderal Listyo Sigit mengingatkan bahwa saat ini dunia, khususnya Indonesia tengah mengalami masa sulit lantaran menghadapi situasi pandemi COVID-19.
"Ini bukan masalah biasa, ini masalah yang luar biasa," kata Kapolri melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Situasi pandemi COVID-19, menurut dia, tidak hanya berdampak kepada kesehatan melainkan juga perekonomian dan aspek lain. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa saat ini dibutuhkan persatuan dari seluruh elemen mahasiswa, tidak terkecuali para pemuda dan mahasiswa.
Jenderal bintang empat ini mengatakan bahwa polarisasi saat ini masih terasa dan terus timbul di tengah masyarakat sebagai dampak dari pemilihan kepemimpinan negara. Namun, Sigit menekankan perbedaan akan selalu ada di setiap perjalanan pergantian kepemimpinan.
"Kapan kita harus berbeda pendapat dan kapan kita harus bersatu. Itu yang terpenting. Bukan untuk siapapun tapi untuk menjaga NKRI dan membawa negara kita keluar dari masa krisis global ini," kata Sigit.
Kapolri mengingatkan bahwa elemen bangsa harus bersatu agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat.
"Polarisasi ini belum selesai, kita butuh persatuan karena masalah yang kita hadapi ini serius," tutur mantan Kabareskrim Polri ini.
Di sisi lain, Kapolri juga mengajak elemen pemuda dan mahasiswa khususnya HMI turut bersama-sama memberikan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan bahasa-bahasa kemahasiswaan agar lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.
"Ini penting dan perlu peran dari rekan-rekan untuk mengajak masyarakat dengan bahasa rekan-rekan sendiri. Kalau dengan bahasa mahasiswa ini seperti apa. Intinya adalah keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," katanya.
Acara yang digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan itu dihadiri oleh senior-senior HMI seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kepala BPKM Bahlil Lahadalia, dan tokoh HMI Akbar Tanjung melalui virtual.
Baca juga: Kapolri instruksikan jajaran usut tuntas mafia tanah
Baca juga: Kapolri minta jajaran utamakan mediasi kasus ITE yang tak potensi konflik
Baca juga: Kapolri beri penghargaan pada dua anggota Polda Sulsel
Baca juga: Kapolri beri penghargaan pada pecalang Bali karena berprestasi