Makassar (ANTARA) - Pembangunan stasiun rel kereta api sebanyak empat unit di Kabupaten Pangkep dan tiga unit di Kabupaten Maros terus digenjot seiring dengan pembebasan lahan di dua kabupaten tersebut.

Hal itu dikemukakan Kepala Balai Teknik Perekerataapian Jawa bagian Timur Jumardi, Senin, menanggapi progres pembangunan proyek kereta api trans Makassar-Parepare.

Untuk pembangunan stasiun rel kereta api sepanjang Pangkep - Maros diyakini dapat rampung pada akhir 2021 dengan menggunakan total anggaran sekitar Rp123 miliar.

Sementara khusus pembebasan lahan di dua kabupaten ini, diharapkan terselesaikan semuanya dalam dua bulan ke depan.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia berharap dukungan seluruh masyarakat Sulsel untuk mendorong percepatan proyek strategis nasional itu di lapangan.

Pasalnya, pembangunan infrastruktur akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lokasi proyek dan akan mendorong roda perekonomian akan menjadi berputar.

Berdasarkan data Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Jawa Bagian Timur diketahui, proyeksi kereta api sepajang 144 kilometer dalam lima tahun terakhir telah menelan anggaran dari pemerintah pusat sekitar Rp6 triliun dari total alokasi anggaran Rp9 triliun.

Sementara realisasi pembangunan rel kereta api dan perangkatnya baru 42,8 km yang berlokasi di Kabupaten Barru. Khusus Kabupaten Pangkep dan Maros yang akan dilintasi rel kereta, masih dalam proses pembangunan stasiun dan juga pembebasan lahan.

Menyikapi hal tersebut, Pelaksana tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berharap agar pembangunan proyek kereta api tersebut dapat berjalan lancar. Karena itu, dukungan dari pemerintah daerah setempat khususnya yang dilintasi jalur kereta api dapat membantu percepatan pembebasan lahan di lapangan.

 

Pewarta : Suriani Mappong
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024