Jakarta (ANTARA) - Apple Inc akan kembali menghadirkan aplikasi media sosial Parler, yang disukai oleh kaum konservatif di Amerika Serikat, di App Store setelah sempat ditarik menyusul kerusuhan Capitol yang mematikan pada 6 Januari lalu.

Informasi tersebut bersumber dari sebuah surat yang dikirim ke dua anggota parlemen dari Partai Republik, dilansir Reuters, Selasa.

Surat tersebut, yang diperoleh oleh Reuters, menyatakan bahwa setelah percakapan substansial dengan Parler, aplikasi tersebut telah mengusulkan pembaruan pada aplikasi dan kebijakan moderasi konten yang akan membuatnya diaktifkan kembali.

Perusahaan teknologi terkemuka memutuskan hubungan dengan Parler setelah serangan oleh pendukung mantan Presiden Republik Donald Trump di Capitol yang menewaskan lima orang.

Mereka menuduh aplikasi tersebut gagal mengawasi konten kekerasan pada layanannya.

Tidak jelas perubahan apa yang dilakukan Parler pada aplikasi dan moderasinya.

Parler menjadi "gelap" selama sekitar sebulan setelah Amazon.com Inc menangguhkan layanan hosting web, dan mengatakan bahwa aplikasi tersebut gagal untuk secara efektif memoderasi konten kekerasan.

Apple dan Google Alphabet Inc. menghapusnya dari toko aplikasi mereka.

Parler kembali online pada bulan Februari dengan infrastruktur cloud pribadi SkySilk yang berbasis di Los Angeles. CEO-nya yakni John Matze dipecat oleh dewan direksi. Parler juga menggugat Amazon, menuduhnya mencoba menghancurkan bisnisnya.

Surat Apple mengatakan bahwa aplikasi Parler yang diperbarui akan segera tersedia setelah Parler merilisnya.

Apple menolak berkomentar. Parler tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Surat itu, yang pertama kali dilaporkan oleh CNN, ditujukan kepada dua anggota parlemen Republik, Senator Mike Lee dan Perwakilan Ken Buck, yang bulan lalu menulis kepada CEO teknologi besar mempertanyakan tindakan mereka atas Parler.

Apple mengatakan dalam surat tersebut bahwa telah menolak sekitar 30.000 aplikasi dari App Store pada tahun 2020 karena konten buatan pengguna yang bermasalah.

Dikatakan pihaknya membuat keputusan independen untuk menghapus Parler karena tidak mematuhi pedomannya dan tidak berkoordinasi atau berkonsultasi dengan Google atau Amazon.

Seorang juru bicara Google mengatakan Parler telah tersedia di Android karena keterbukaan platform meskipun saat ini tidak didistribusikan melalui Google Play.

"Seperti yang kami nyatakan pada bulan Januari, Parler diterima kembali di Play Store setelah mengirimkan aplikasi yang sesuai dengan kebijakan kami," kata juru bicara tersebut, menambahkan bahwa Parler belum mengirimkan versi terbaru dari aplikasi Androidnya sampai sekarang.

Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar.


 

Pewarta : Fathur Rochman
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024