Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak seluruh ASN (aparatur sipil negara) bersama petugas TNI dan Polri untuk mengonsumsi beras premium yang diproduksi oleh Perum Bulog.
"Pegawai negeri, TNI dan Polri bahkan juga sesama menteri, saya menganjurkan agar membeli beras premium yang ada di Bulog,” ujar Syahrul saat meninjau produksi beras premium di Pabrik RTR milik Perum BULOG di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Beras premium Bulog adalah beras pilihan yang sejak penaburan benihnya sudah menggunakan varietas unggul bersertifikat. Beras tersebut juga dijaga dan dirawat secara baik hingga memasuki masa panen sampai masuk penggilingan dan pengemasan.
Maka dari itu, mantan Gubernur Sulsel ini menilai sangat patut bagi pegawai pemerintah untuk mengapresiasi kerja-kerja petani yang telah menabur benih unggul hingga proses budi daya padi yang sangat berkualitas.
Ia memastikan varietas-varietas yang digunakan tentu sangat bagus dan benihnya ditabur dalam proses budi daya yang benar serta diproses menggunakan mesin canggih.
"Mari kita manfaatkan dan nikmati beras segar seperti ini. Saya sangat menganjurkan dan tentu terus mendukung Bulog untuk meningkatkan kualitasnya lebih baik lagi,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, pria yang kerap disapa "SYL" tersebut didampingi Dirjen Kementerian Pertanian dan Anggota Dewan Pengawas Perum BULOG Fadry Jufry mengunjungi lokasi pabrikasi beras (rice to rice) milik Perum BULOG yang berlokasi di Komplek Pergudangan Panaikan Kantor Cabang Makassar.
Menurut SYL, beras premium yang diproduksi Bulog memiliki perbedaan mencolok dengan beras yang diproduksi pada umumnya.
Kata dia, beras Bulog mampu bertahan lama, yakni sekitar dua tahun lebih dengan kandungan nutrisi tetap terjaga.
“Jelas memiliki nutrisi yang sangat kuat serta daya tahan yang cukup lama, bahkan bisa sampai dua tahun kalau disimpan secara baik,” katanya.
Sementara Pimpinan Wilayah Perum BULOG Sulsel dan Sulbar Eko Pranoto memberikan pemaparan singkat terkait salah satu upaya Perum BULOG untuk turut serta mengembangkan perekonomian petani Sulsel & Sulbar yakni melalui penyerapan hasil panen lokal, sekaligus memanjakan konsumen dengan penyediaan beras sesuai preferensi masyarakat.
"Tentu inj dengan kualitas terjamin melalui investasi infrastruktur pasca panen yang saat ini dikembangkan Perum BULOG," katanya.
Selain menambah kapasitas gudang, saat ini Perum BULOG Wilayah Sulselbar juga mengembangkan pabrikasi beras dalam bentuk Rice to Rice (RTR) dan Modern Rice Milling Plant (MRMP).
RTR yang saat ini dalam tahap commisioning berlokasi di Cabang Makassar dan Cabang Sidrap, serta MRMP berlokasi di Kabupaten Luwu Utara Kantor Cabang Palopo dalam tahap awal pembangunan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Kantor Perum Bulog cabang Sulsel dan Sulbar di Makassar, Selasa (6/07/2021). ANTARA/HO
"Pegawai negeri, TNI dan Polri bahkan juga sesama menteri, saya menganjurkan agar membeli beras premium yang ada di Bulog,” ujar Syahrul saat meninjau produksi beras premium di Pabrik RTR milik Perum BULOG di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Beras premium Bulog adalah beras pilihan yang sejak penaburan benihnya sudah menggunakan varietas unggul bersertifikat. Beras tersebut juga dijaga dan dirawat secara baik hingga memasuki masa panen sampai masuk penggilingan dan pengemasan.
Maka dari itu, mantan Gubernur Sulsel ini menilai sangat patut bagi pegawai pemerintah untuk mengapresiasi kerja-kerja petani yang telah menabur benih unggul hingga proses budi daya padi yang sangat berkualitas.
Ia memastikan varietas-varietas yang digunakan tentu sangat bagus dan benihnya ditabur dalam proses budi daya yang benar serta diproses menggunakan mesin canggih.
"Mari kita manfaatkan dan nikmati beras segar seperti ini. Saya sangat menganjurkan dan tentu terus mendukung Bulog untuk meningkatkan kualitasnya lebih baik lagi,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, pria yang kerap disapa "SYL" tersebut didampingi Dirjen Kementerian Pertanian dan Anggota Dewan Pengawas Perum BULOG Fadry Jufry mengunjungi lokasi pabrikasi beras (rice to rice) milik Perum BULOG yang berlokasi di Komplek Pergudangan Panaikan Kantor Cabang Makassar.
Menurut SYL, beras premium yang diproduksi Bulog memiliki perbedaan mencolok dengan beras yang diproduksi pada umumnya.
Kata dia, beras Bulog mampu bertahan lama, yakni sekitar dua tahun lebih dengan kandungan nutrisi tetap terjaga.
“Jelas memiliki nutrisi yang sangat kuat serta daya tahan yang cukup lama, bahkan bisa sampai dua tahun kalau disimpan secara baik,” katanya.
Sementara Pimpinan Wilayah Perum BULOG Sulsel dan Sulbar Eko Pranoto memberikan pemaparan singkat terkait salah satu upaya Perum BULOG untuk turut serta mengembangkan perekonomian petani Sulsel & Sulbar yakni melalui penyerapan hasil panen lokal, sekaligus memanjakan konsumen dengan penyediaan beras sesuai preferensi masyarakat.
"Tentu inj dengan kualitas terjamin melalui investasi infrastruktur pasca panen yang saat ini dikembangkan Perum BULOG," katanya.
Selain menambah kapasitas gudang, saat ini Perum BULOG Wilayah Sulselbar juga mengembangkan pabrikasi beras dalam bentuk Rice to Rice (RTR) dan Modern Rice Milling Plant (MRMP).
RTR yang saat ini dalam tahap commisioning berlokasi di Cabang Makassar dan Cabang Sidrap, serta MRMP berlokasi di Kabupaten Luwu Utara Kantor Cabang Palopo dalam tahap awal pembangunan.