Palu (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi merayakan hari ulang tahunnya yang ke-63 secara sederhana di rumah jabatan gubernur, Jl. Muhamad Yamin Palu, Rabu siang.
Para kepala dinas dan pejabat utama di kantor gubernur Sulteng, anggota forum komunikasi pimpinan daerah dan sejumlah bupati duduk bersila di sebuah ruangan dan hadirin lain di ruang keluarga yang cukup luas.
Acara diawali dengan pembacaan do'a (barsanji) setelah Gubernur Longki Djanggola yang mengenakan kemeja putih dan celana krem memasuki ruangan tempat para pejabat itu, sementara istrinya Ny. Zalzulmida menyambut hadirin lainnya di ruang keluarga sambil mengikuti pembacan doa.
Gubernur Longki Djanggola tidak memberikan sambutan, kecuali ucapan terima kasih atas kehadiran semua undangan untuk memanjatkan doa bagi dirinya dan keluarga.
Usai pembacaan doa, Longki didaulat untuk meniup lilin dan memotong kue ulang tahun didampingi istri, anak-anak dan menantu serta diiringi lagu panjang umurnya tanpa iringan alat musik.
Potongan kue pertama dan kedua diserahkan Longki kepada orang tertua yang hadir dalam acara tersebut. Ia kemudian meninggalkan tempat pemotongan kue itu untuk masuk ke tengah-tengah hadirin mencari orang tua untuk menyerahkan kue tersebut.
Longki kemudian berpamitan kepada hadirin karena harus segera meninggalkan tempat itu untuk menghadiri acara di tempat lainnya. (R007)
Para kepala dinas dan pejabat utama di kantor gubernur Sulteng, anggota forum komunikasi pimpinan daerah dan sejumlah bupati duduk bersila di sebuah ruangan dan hadirin lain di ruang keluarga yang cukup luas.
Acara diawali dengan pembacaan do'a (barsanji) setelah Gubernur Longki Djanggola yang mengenakan kemeja putih dan celana krem memasuki ruangan tempat para pejabat itu, sementara istrinya Ny. Zalzulmida menyambut hadirin lainnya di ruang keluarga sambil mengikuti pembacan doa.
Gubernur Longki Djanggola tidak memberikan sambutan, kecuali ucapan terima kasih atas kehadiran semua undangan untuk memanjatkan doa bagi dirinya dan keluarga.
Usai pembacaan doa, Longki didaulat untuk meniup lilin dan memotong kue ulang tahun didampingi istri, anak-anak dan menantu serta diiringi lagu panjang umurnya tanpa iringan alat musik.
Potongan kue pertama dan kedua diserahkan Longki kepada orang tertua yang hadir dalam acara tersebut. Ia kemudian meninggalkan tempat pemotongan kue itu untuk masuk ke tengah-tengah hadirin mencari orang tua untuk menyerahkan kue tersebut.
Longki kemudian berpamitan kepada hadirin karena harus segera meninggalkan tempat itu untuk menghadiri acara di tempat lainnya. (R007)