Luwuk, Banggai (ANTARA) - Naas dialami Jumadi (81), warga Dusun III Desa Sukamaju Satu, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Ia hilang diterjang banjir saat menyeberang sungai setempat pada Minggu, (3/10) petang
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa korban baru saja pulang dari kebun bersama istrinya sekira pukul 16.30 Wita.
Meski hujan, kondisi sungai belum deras. Ia bersama istrinya pun menyeberangi sungai. Istrinya mendahului tiba di tepian.
Saat Jumadi tengah berada di sungai, banjir datang dengan tiba-tiba dan sangat deras. Pria tua ini pun tak mampu bertahan dan hilang terbawa banjir.
Melihat kejadian itu, Istrinya langsung berteriak untuk meminta pertolongan, dan warga pun berdatangan melakukan pencarian di lokasi tersebut.
Kapolek Batui, Iptu IK Yoga Widata mengungkapkan pihaknya setelah menerima informasi dari warga atas peristiwa itu, anggota Bhabinkamtibmas langsung menuju lokasi kejadian perkara itu.
Di lokasi itu, anggota kepolisian bersama aparat desa dan warga melakukan pencarian dan menyusuri sungai Sinorang dengan menggunakan perahu kayu.
Menurut Yoga, kondisi air yang keruh membuat pencarian korban mengalami hambatan. Hingga akhirnya pada pukul 18.30 Wita, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan Senin (4/10).
"Pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan Senin bersama Basarnas," ungkapnya.
Sementara itu Watini (75), istri korban mengungkapkan bahwa suaminya hilang diterjang kepala banjir.
Kala itu, kata Watini, Ia sempat berupaya menolong korban dengan mengambil sebatang kayu dan mengulurkan ke korban untuk menariknya ke tepian.
Saat suaminya berpegang pada kayu itu tak mampu menahan derasnya sungai hingga pegangannya terlepas, korban pun hanyut terbawa banjir.
"Saat iini istri korban terlihat masih trauma atas kejadian yang menimpa suaminya," terang Yoga.
Berdasarkan keterangan warga setempat, korban Jumadi diketahui tidak mahir berenang sehingga kesulitan saat diterjang banjir.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa korban baru saja pulang dari kebun bersama istrinya sekira pukul 16.30 Wita.
Meski hujan, kondisi sungai belum deras. Ia bersama istrinya pun menyeberangi sungai. Istrinya mendahului tiba di tepian.
Saat Jumadi tengah berada di sungai, banjir datang dengan tiba-tiba dan sangat deras. Pria tua ini pun tak mampu bertahan dan hilang terbawa banjir.
Melihat kejadian itu, Istrinya langsung berteriak untuk meminta pertolongan, dan warga pun berdatangan melakukan pencarian di lokasi tersebut.
Kapolek Batui, Iptu IK Yoga Widata mengungkapkan pihaknya setelah menerima informasi dari warga atas peristiwa itu, anggota Bhabinkamtibmas langsung menuju lokasi kejadian perkara itu.
Di lokasi itu, anggota kepolisian bersama aparat desa dan warga melakukan pencarian dan menyusuri sungai Sinorang dengan menggunakan perahu kayu.
Menurut Yoga, kondisi air yang keruh membuat pencarian korban mengalami hambatan. Hingga akhirnya pada pukul 18.30 Wita, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan Senin (4/10).
"Pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan Senin bersama Basarnas," ungkapnya.
Sementara itu Watini (75), istri korban mengungkapkan bahwa suaminya hilang diterjang kepala banjir.
Kala itu, kata Watini, Ia sempat berupaya menolong korban dengan mengambil sebatang kayu dan mengulurkan ke korban untuk menariknya ke tepian.
Saat suaminya berpegang pada kayu itu tak mampu menahan derasnya sungai hingga pegangannya terlepas, korban pun hanyut terbawa banjir.
"Saat iini istri korban terlihat masih trauma atas kejadian yang menimpa suaminya," terang Yoga.
Berdasarkan keterangan warga setempat, korban Jumadi diketahui tidak mahir berenang sehingga kesulitan saat diterjang banjir.